Rabu, 28 November 2012

Untuk Pria,Seks Adalah Obat Tidur Paling Ampuh

Jakarta, Seks merupakan insting manusia sebagai makhluk untuk dapat melestarikan keturunan. Selain itu, seks juga memiliki banyak manfaat kesehatan asal dilakukan secara aman dengan pasangan sah. Uniknya, ternyata ada banyak pria yang menggunakan seks sebagai obat tidur.

Sebuah survei yang dilakukan di Australia menemukan bahwa hampir sepertiga pria di sana mengaku menggunakan seks sebagai cara yang paling ampuh agar dapat tidur di malam hari. Survei yang dilakukan terhadap lebih dari 1.000 orang ini menegaskan bahwa pria menganggap seks layaknya teh herbal, susu hangat atau mandi air panas.

Penelitian sebelumnya memang menegaskan bahwa pria cenderung tertidur setelah habis tenaganya untuk bercinta. Jika pria begitu sulit untuk jatuh tertidur, maka tidak demikian dengan wanita. Kebanyakan wanita dalam survei mengaku lebih suka meminum secangkir chamomile agar dapat tertidur pulas dibandingkan repot-repot bercinta.

Temuan itu dirilis untuk mendorong warga Australia berpartisipasi dalam program Sleep Debt Check, yaitu program yang diselenggarakan untuk membantu menghitung berapa banyak orang yang kurang tidur sekaligus memberikan informasi mengenai cara-cara meningkatkan kualitas tidur.

"Kita perlu tidur untuk membantu kita berfungsi dengan baik, secara mental maupun fisik. Jadi penting bagi warga Australia untuk mendapatkan tidur yang berkualitas," kata professor Gerard Kennedy seperti dilansirNews.com.au, Rabu (28/11/2012).

Prof Kennedy menjelaskan bahwa kebanyakan orang meremehkan dampak tidur pada kehidupannya sehari-hari. Di Australia sendiri, ada lebih dari tiga perempat penduduk yang mengaku mengalami gangguan tidur. Sebanyak 40 persen orang Australia juga tidur kurang dari 6 jam setiap malam.

"Membangun kebiasaan tidur yang baik dan memahami tingkat kesulitan tidur adalah langkah pertama untuk dapat tidur nyenyak," tambah prof Kennedy.

Survei juga menemukan ada beberapa hal yang membuat banyak orang terjaga di malam hari. Yang paling banyak adalah merisaukan tugas keesokan hari, yaitu dijawab oleh 40 persen peserta. Memikirkan masalah kekanan keuangan dijawab oleh 32 persen peserta dan stres kerja dijawab oleh 28 persen peserta.

Selasa, 27 November 2012

Contoh makalah tentang IPA dan Teknologi


Makalah Ilmu Alamiah Dasar


IPA DAN TEKNOLOGI


Di susun
Oleh :
Bayu Nurhada (1115010208)




FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
BANDA ACEH
2012

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik ciptaan. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan krpada Nabi Muhammad SAW. Yang telah membimbing manusia kepada cahaya Illahi, dan kepada keluarga, shahabat, dan orang-orang yang mengikuti ajarannya.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Ilmu Alamiah Dasar (IAD) yang sekaligus pengamalan ilmu tenteng Dampak Perkembangan IPA
dan Teknologi Terhadap Kehidupan Manusia. Dan Alhamdulillah berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia Allah SWT serta do’a dan dorongan semua pihak, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dari itu kami ucapkanterima kasih yang  sebesar-besarnya.
Karya ini kami persembahkan khusus untuk Dosen kami, dan umumnya untuk teman-teman semuanya. Semoga usaha yang amat sederhana ini dapat membawa manfaat bagi semuanya dan menjadi amal jariyah kami dan keluarga di Hari kemudian. Kritik dan saran selalu kami nantikan, demi perbaikan di masa yang akan datang. Karena manusia tidak ada yang sempurna, hanya Allah yang memiliki kesempurnaan dan Maha segalanya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.


Penyusun


DAFTAR PUSTAKA

Kata Pengantar ………………………………………………………………..
Daftar Isi ……………………………………………………………………...
BAB I : Pendahuluan ………………………………………………………..
A. Latar Belakang …………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………
C. Tujuan ……………………………………………………………………...
D. Manfaat ……………………………………………………………………
BAB II : PEMBAHASAN …………………………………………………...
A. Pengertian IPA dan Teknologi ………………………………………….....
B. Hubingan IPA dan Teknologi terhadap Kehudupan Manusia ……………..
C. Dampak IPA dan Teknologi terhadap Kehudupan Manusia ……………..
BAB III : PENUTUP ………………………………………………………..
A. Kesimpulan ………………………………………………………………..
B. Saran ……………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..




BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Telah menjadi kesepakatan para ahli ilmu pengetahuan, bahwa sasaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah alam semesta dengan segala isinya. Masalah Ilmu Pengetahuan sangat kompleks, sehingga memaksa para ilmuwan untuk bekerja keras agar dapat mendefinisikan sesuatu hal dengan tepat. Dan memaksa kami untuk bisa memaparkan dampak positif maupun negative dari perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam atau Teknologi tersebut.
Kerena seiring waktu perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan teknologi. Pada hakikatnya, teknologi merupakan alat untuk membantu manusia dalam mencapai tujuan secara ilmiah. Semakin besar teknologi yang diciptakan dan dikembangkan semakin besar dampak berupa polusi dan pencemaran yang dihasilkan. Hal ini terjadi karena tidak ada penanganan yang tepat serta penggunaan teknologi yang baik.
Tetapi walau bagaimana pun perkembangan teknologi yang semakin maju dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang yang dapat membantu kehidupan manusia.

B.     Rumusan Masalah
Secara umum rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah berkaitan dengan Dampak Perkembangan IPA dan Teknologi Terhadap Kehidupan Manusia. Adapun rumusan masalah ini dapat diuraikan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1.      Apa pengertian IPA dan teknologi ?
2.      Bagaimana hubungan IPA dan teknologi terhadap kehidupan manusia ?
3.      Apa dampak positif maupun negatif perkembangan IPA dan teknologi terhadap kehidupan manusia ?
C.           Tujuan
Secara khusus makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar (UAD). Tetapi secara umum sama dengan adanya rumusan masalah yang telah dipaparkan, dengan membaca makalah ini kita dapat mengetahui :
1.      Pengertian IPA dan teknologi.
2.      Hubungan IPA dan teknologi terhadap kehidupan manusia.
3.      Dampak positif maupun negatif perkembangan IPA dan teknologi terhadap kehidupan manusia.

D.     Manfaat
Manfaat dari makalah ini menambah wawasan ilmu pengetahuan kita yang berkaitan dengan Dampak Perkembangan IPA dan Teknologi Terhadap Kehidupan manusia. Dengan pembahasan ini juga, diharapkan kita bisa memanfaatkan fungsi alam ini sebaik mungkin. Dan memotifasi kita untuk lebih giat lagi mempelajar IPA dan Teknologi, sebagai acuan untuk hidup kita di dunia ini. Di dunia yang sudah menjadi zaman Modernisasi ini.


BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian IPA dan Teknologi
Ilmu alam (natural science) atau ilmu pengetahuan alam adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun.
Sains yang si artikan sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.
Sedangkan Teknologi merupakan perkembangan suatu media atau alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah. Sebagian dari kita beranggapan teknologi adalah barang atau sesuatu yang baru. Padahal, kalau kita membaca sejarah, teknologi itu telah berumur sangat panjang dan merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap zaman memiliki teknologinya sendiri.

B.     Hubungan IPA dan Teknologi terhadap Kehidupan Manusia.
Hubungan antara manusia dan teknologi sangat erat sekali, karena teknologi telah memberikan sumbangan besar bagi kehidupan manusia. Seperti dalam bidang transportasi, komunikasi, dan lain sebagainya. Dari sinilah mengapa banyak orang yang menyatakan bahwa hidup di zaman modern ini sulit dipisahkan dengan yang namanya teknologi. Itu karena hidup mereka sudah berantung dan mengandalkan pada teknologi. Oleh karena itu, kita sebagai manusia tidak harus bergantung pada teknologi, karena apabila kita bergantung dan tergila-gila pada teknologi atau prestasi material, dan lalu menggunakan Simber Daya Alam (SDA) secara  tidak terkontrol dan mengabaikan penyakit kehidupan masa depan. Tanpa disadari teknologi yang telah diciptakan oleh sains modern, secara tidak langsung menjadi alat penghancur bagi kehidupan manusia, baik kehidupan sosial mereka maupun kehidupan mereka sebagai bagian dari alam semesta.

C.     Dampak Perkembangan IPA dan Teknologi terhadap Kehidupan Manusia.
  1. Dampak IPA dan teknologi sehubungan dengan kebutuhan pokok.
a.            sandang (pakaian)
         Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi telah banyak sumbangannya dalam bidang sandang. Andaikata tidak, maka kita barangkali masih hidup pada zaman purba dimana manusia masih menggunakan kulit kayu atau daun-daun sebagai penutup tubuh kita. Baik pada abad lalu maupun masa kini Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan teknologi telah menolong manusia dalam pengadaan sandang berupa mesin-mesin tekstil. Dengan teknologi itu orang tidak perlu menunggu terlalu lama hasil serat tanaman kapas, dengan serat-serat sintesis orang dapat membuat serat tekstil secara besar-besaran dalam waktu yang sangat singkat.
         Dampak negatif dari segala penemuan IPA dan teknologi ini berhubungan dengan polimer sintesis atau dalam kata sehari-hari disebut plastik menibulkan keuntungan dan kerugian. Keuntunganya sudah jelas kita dapat memproduksi atau memakai serat tekstil berupa alat plstik dalam kehidupan sehari-hari. Dan dampak negatifnya bahwa sampah-sampah dari bahan plastik itu susah untuk dihancurkan oleh bakteri pengurai, kalaupun bisa dihancurkan yaitu dengan cara dibakar. Itu sebabnya mengapa di kota-kota besar setiap tahunnya terjadi kebanjuran. Karena banyaknya sampah plastik tersebut.
    1. pangan (makanan)
         Dampak positif IPA dan teknologi dibidang pangan misalnaya dalam pertanian dengan menggunakan obat / racun untuk mengusir hama yang banyak merugikan para petani, khususnya para petani padi yang sering kerugian akibat banyaknya hama. Dan kejadian ini dapat dicegah dengan menggunakan penyebaran racun dari produk dari perkembangan IPA dan teknologi yang dilakukan secara teratur.
         Dampak negatif dari perkembangan IPA dan teknologi yang berkitan dengan peranian ada juga, misalnya dari pemakaian racun tadi, ternyata tidak saja dapat memberantas hama, tetapi juga membunuh hewan ternak, meracuni hasil panen, dan meracuni manusia itu sendiri.
    1. papan (tempat tinggal)
         Manusia yang diberikan akal dan budi oleh Allah SWT dapat menyempurnakan tempat tinggalnya. Berbeda dengan burung, mereka pandai membuat sarang yang begitu indah, tapi sampai sekarang tidak ada perubahannya. Sedangan manusia dari dulu sampai sekarang ada perkembangannya, dari gua-gia alami ke pohon-pohon, kemudian berubah menjadi rumah di atas tiang penyangga. Dan pada saat ini manusia telah mampu membuat gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi ke angkasa.
         Teknologi selalu mempunyai kelemahan. Sebagai satu contoh, banyak orang-arang yang membabat hutan untuk keperluan bangunan dengan cara besar-besaran tanpa menggunakan kaidah-kaidah Ilmu Lingkungan dan menghiraukan dampaknya. Akbatnya banyak orang yang tidak menikmati hasilnya tapi terkena dampaknya, seperti kebakaran hutan yang menyebabkan punahnya satwa-satwa du dalamnya, longsor yang merugikan orang-orang yang tinggal di sekitarnya, banjir yang merugikan semuanya, pendangkalan sungai, dan matinya sumber air. Yang semuanya ini akan merugikan manusia-manusia juga.
  1. Dampak IPA dan teknologi terhadap pencapaian kemakmuran dan perluasan kemudahan.
               Sudah menjadi sifat kebanyakan manusia bila sudah terpenuhi satu keinginan, maka akan timbul keinginan yang lain. Dan setiap orang tidak ingin mengalami kesusahan, ataupun mengulangi kesulitan yang sudah lewat. Dari itu manusia akan berusaha untuk mendapat kemudahan dalam hidupnya dengan cara berusaha, dan usahanya antara lain sebagai berikut :
-               Dengan teknik modern orang dapat mengendalikan aliran air sungai, dengan membuat bendungan, saluran primair dan saluran sekunder. Dari pengturan air tersebut petani mendapatkan kemudahan dalam memperoleh air. Selain untuk pertanian air itu juga dapat digunakan untuk pembangkit tenaga listrik, sehingga masyarakat mendapat kemudahan memperoleh energi.
-               Dengan teknik modern telah dapat dibuat bermacam-macam alat yang dapat meringankan pekerjaan seseorang. Seprti adanya kalkulator yang mempermudah orang untuk berhitung.
-               Dengan teknik modern orang dapat menciptakan alat transportasi dan sarana komunikasi. Alat-alat tersebut mempermudah berbagai bidang kegiatan manusia.
Selain dampak positif dari berbagai kemudahan tersebut, dapat pila menimbulkan dampak negatif apabila tidak dapat mengendalikan diri. Suatu Negara yang menguasai perkembangan IPA dan Teknologi akan dengan cepat memperoleh kemakmuran materi disbanding dengan Negara yang kurang mempunyai kemampuan di bidang perkembanga IPA dan Teknologi. Hal ini mudah difahami karena kalah saing dalam jumlah maupun mutu produksi. Misalnya penerapan teknik nuklir yang dikembangkan untuk membuat senjata mutakhir telah menimbulkan tenaga super power. Negara-negara super power telah mampu membuat rudal, senjata kimia, dan mungkin akan menimbulkan kegelisahan umat manusia, karena dapat mengancam perdamaian dunia, bila masing-masing Negara tidak bisa mengendalikan diri.

  1.  Dampak IPA dan teknologi terhadap pendayagunaan Sumber Daya Alam.
a.  Dampak Positif
1)      Pemanfaatan pengembangan IPA dan teknologi dapat untuk menaikan kuantitas suatu produksi. Misalnya di bidang industri dalam pengolahan minyak kelapa sawit. Penggunaan teknologi yang maju untuk pengolahan minyak kelapa sawit dengan temperature dan tekanan yang telah diatur sesuai dengan alat yang digunakan akan dapat memperoleh hasil yang kebih banyak disbanding dengan cara yang tradisional. Hal ini mengungat pengolah pada temperatur yang tepat tidak banyak minyak yang terbuang dan tekanan yang tepat maka kemungkinan minyak yang tertinggal pada ampas dapat diperkecil.
2)      Pengembangan IPA dan teknologi dapat menaikan kualitas / mutu produksi. Misalnya dalam pembuatan kaca, kalau dulu kita hanya mengenal kaca yang jernih atau berwarna, tetapi sekarang kita kenal kaca riben, di mana ini juga karena hasil kemajuan IPA dan teknologi yang merupakan perpaduan Fisika dan Kimia.
3)      Pengolahan SDM yang efektif dan efisien dapat menambah ragam produksi. Misalnya kita lihat ketela pohon, akan terlintas bahwa bahan tersebut dapat di ekspor dalam bentuk gaplek atau tepung kanji (tapioka). Tapi dengan kemajuan teknologi yang dapat memproses dengan fermentasi maka ketela pohon tersebut dapat pula untuk menghasilkan gula yeng disebut dengan gula cair.
b. Dampak Negatif
            Pendayagunaan Sumber Daya Alam dengan menggunakan kemajuan IPA dan teknologi dapat pila menimbulkan dampak negatif apabila dilaksanakan denga tidak bertanggungjawab. Misalnya timbul pemborosan SDA, hal ini dapat disebabkan oleh berbagau sebab, karena tidak tahu, karena tidak sadar, atau karena sebab lain. Sebagai contoh, suatu gedung modern yang karena konstruksinya siang haripun memerlukan penerangan, ini merupakan suatu pemborosan. Penggunaan AC yang sebenarnya dapat diganti dengan ventilasi yang cukup.
  1. Dampak IPA dan teknologi terhadap Sumber Daya Manusia.
Keadaan manusia pada abad ruang angkasa ini sudah jauh berbeda dengan zaman dahulun kala, dimana manisia belum mengenal teknologi. Telah kita bicarakan sebelumnya bahwa dengan perkembangan ilmu dan penerapan teknologinya manusia telah mampu membuat diri mereka menikmati segala kemudahan, kemakmuran, dan kenyamana hidup. Mila-mula memeng segala upaya ditujukan untuk memenuhi keinginan yang ternatas untuk menikmati hidup. Tetapi tenyata keinginan manusia tidak hanya sampai disini saja tetapi tetap bekeraj keras walaupun mereka sudah menikmati segala yang dahulu hanya merupakan impian saja.
Guna mempertahankan kenyamanan hidup yang telah diterimanya, bukannya dengan jalam meyebarluaskan kemampuan yang dimilikinya untuk dinikmati bersama manusia dari Negara-negara lain yang belum menikmati, melainkan dengan menyiapkan berbagai senjata guna melindungu diri sendiri dari ketakutan bahwa kenikmatan hidupnya akan terganggu. Sekarang di bumi kita tersimpan banyak senjata-senjata yang bahkan menakutkan manusia sendiri. Mereka saling berlomba menemukan senjata terbaru yang dapat menghancurkan diri sendiri. Maka untuk mengurangi hal tersebut sebaiknya para Ilmuan bekerjasama dalam memanfaatkan kemampuannya. Dengan kerjasama ini mereka dapat memiliki cakrawala yang lebih luas dalam melihat dan menyingkap keadaan sehingga akan banyak aspek yang dipertimbangkan  terlebih dahulu sebelum bersama-saam mengambil keputusan akhir apabila keputusan yang diambil tadi menyangkut manusia sendiri. Albert Einstain dan Robert Oppenheimer yang merupakan arsitek terciptanya bom atom pertama yang telah menghancurkan Hirosima dan Nagasaki pun pernah menyatakan kekecewaanya setelah menyaksikan akibat yang menimpa kedua Kota tersebut. Padahal sesungguhnya hasil penemuan itu dapat digunakan untuk maksud-maksud yang baik dan mebguntungkan manusia.
Akibat-akibat system teknologi terhadap kehidupan manusia makin meluas. Perkembangan teknologi yang pesat membuat masyarakat menikmati segalanya dengan lebih enak, mudah, dan uniform mekanis (diatur computer, mesin) serta rasional. Karena teknologi memperenak hidup, kita kehilangan kepekaan untuk mencoba atau berkarya membuat sesuatu yang lebih bermanfaat. Selain itu, pemakaian teknologi siper modern cenderung mengasingkan manusia dari eksistensinya sebagai pekerja. Sebab disana manusia tedak menglami kepuasan dalam bekerja, pekerjaan tangan dan otak manusia telah digantikan oleh mesin.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ilmu alam (natural science) atau ilmu pengetahuan alam adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun.
Sedangkan Teknologi merupakan perkembangan suatu media atau alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah. Sebagian dari kita beranggapan teknologi adalah barang atau sesuatu yang baru. Padahal, kalau kita membaca sejarah, teknologi itu telah berumur sangat panjang dan merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap zaman memiliki teknologinya sendiri.
Sumbangan IPA dan Teknologi sangat banyak sekali, seperti dibidang transporasi, komunikasi, industri, pertanian, dan lain sebagainya. Tapi itu semua ada dampanya, tergantung bagaimana orang yang menggunakannya. Apabila kita menggunakannya untuk jalan kebaikan, maka itu akan berdampak positif, tapi apabila kita menggunakannya untuk kejahatan, itu akan berdampak negatif atau merugikan orang banyak.

Sebagai umat Muslim kita harus mempelajari, memahami dan mengamalkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi. Supaya referensi kita terhadap hidup ini makin  banyak dan baik.
Demikian makalah ini kami susun dengan segala kemampuan dan keterbatasan kami. Maka dari itu, kritik dan saran selalu kami tunggu demi perbaikan. Dan semoga makalah ini mudah difahami dan bermanfaat di masa yang akan datang.
                                                
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Drs Abdullah, Ilmu Alamiah Dasar, PT. Bumi Aksara, Jakarta 1991
http://dians97.blogspot.com/p/makalah_11.html


Sperma saja tidak cukup untuk menghamili..

Jakarta, Kehamilan memang hanya terjadi bila ada pertemuan antara sel telur perempuan dengan sel sperma laki-laki. Namun bagi laki-laki, sperma saja tidak cukup untuk menghamili. Butuh lebih dari itu agar kehamilan pasangannya sehat dan selamat.

Penelitian terbaru di University of Adelaide menunjukkan bahwa semen atau cairan yang keluar dari penis saat ereksi turut berperan dalam proses kehamilan. Makin sering terpapar semen sebelum terjadi pembuahan, makin besar peluang janin tumbuh dan berkembang.

Menurut penelitian tersebut, paparan semen secara rutin dibutuhkan oleh sistem reproduksi perempuan selama 3-6 bulan sebelum terjadinya pembuahan. Kurang dari itu, risiko mengalami pre-eklampsia dan pertumbuhan janin yang tidak normal akan meningkat.

"Laki-laki memberikan kontribusi yang selama ini kurang diapresiasi. Bukan cuma satu hal yakni sperma saja yang penting (dalam proses pembuahan)," kata Prof Sarah Robertson yang melakukan penelitian tersebut seperti dikutip dari ABC.net.au, Selasa (27/11/2012).

Hasil eksperimen pada tikus menunjukkan bahwa paparan semen yang cukup sering bisa mempengaruhi sistem kekebalan tubuh tikus betina. Tanpa ada paparan semen, sistem imun tikus betina menunjukkan penolakan yang lebih besar terhadap janin yang ada di perutnya.

Menurut Prof Robertson, dari perspektif imunologi maka janin dianggap sama seperti organ asing yang selalu ada kemungkinan untuk ditolak oleh tubuh. Nah, fungsi paparan semen di sini adalah untuk membuat sistem imun lebih toleran terhadap keberadaan si janin.

Hal itu teramati juga ketika Prof Robertson melakukan uji pendahuluan pada manusia. Mekanisme yang sama mampu menjawab pertanyaan mengapa perempuan yang hamil sebelum 3 bulan tinggal bersama dengan pasangannya, maupun hasil dari hubungan singkat semacam 'one night stand' lebih rentan mengalami pre-eklampsia.

Dalam waktu dekat, temuan ini juga akan dipresentasikan dalam Australian Health and Medical Research Congress di Adelaide.

Senin, 26 November 2012

Makalah Agama RUKUN IMAN


Makalah  Agama

RUKUN IMAN

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :

Siti Barona                  (1115010135)


FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
                            UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH               
BANDA ACEH
2011
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul " RUKUN IMAN" tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.











Banda Aceh,10 Mei 2012,


                Penulis












BAB I

PENDAHULUAN



1.1        Latar Belakang Masalah

Beragama adalah suata bentuk keyakinan manusia terhadap berbagai hal yang yang diajarkan oleh agama yang dianutnya. Beragama berarti meyakini secara bulat terhadap pokok-pokok ajaran dan keyakinan sebuah agama. Oleha keran itu, tidak ada manusia yang mengaku beragama tanpa ia meyakini apa-apa yang ditetapkan oleh agama tersebut.
Dalam agama Islam terdapat pilar-pilar keimanan yang dikenal dengan rukun Iman, terdiri dari enam pilar. Ke enam pilar tersebut adalah keyakinan Islam terhadap hal-hal yang “ghoib” yang hanya dapat diyakini secara transedental, sebuah kepercayaan terhadap hal-hal yang diluar daya nalar manusia. Rukun Iman (pilar keyakinan) ini adalah terdiri dari: 1) iman kepada Allah (Patuh dan taat kepada Ajaran Allah dan Hukum-hukumNya), 2) iman kepada Malaikat-malaikat Allah (mengetahui dan percaya akan keberadaan kekuasaan dan kebesaran Allah di alam semesta), 3) iman kepada Kitab-kitab Allah (melaksanakan ajaran Allah dalam kitab-kitabNya secara hanif. Salah satu kitab Allah adalah Al-Qur'an), 4) iman kepada Rasul-rasul Allah (mencontoh perjuangan para Nabi dan Rasul dalam menyebarkan dan menjalankan kebenaran yang disertai kesabaran), 5) iman kepada hari Kiamat (aham bahwa setiap perbuatan akan ada pembalasan) dan 6) iman kepada Qada dan Qadar (paham pada keputusan serta kepastian yang ditentukan Allah pada alam semesta).
 Enam pilar keimanan umat Islam tersebut merupakan sesuatu yang wajib dimiliki oleh setiap muslim. Tanpa mempercayai salah satunya maka gugurlah keimanannya, sehingga mengimani ke enam rukun iman tersebut merupakan suatu kewajiban yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Oleh karena itu, penulis akan mengkaji berbagai hal yang meyangkut enam pilar keimanan tersebut, baik dalil-dalilnya maupun pengaruh keimanan tersebut terhadap kehidupan seorang muslim. Diharapkan kajian tersebut akan menambah pemahaman penulis mengenai pentingnya rukun iman dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.

1.2     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka berikut ini rumusan masalah yang akan dikaji dalam makalah ini, yaitu:
1.      Apakah yang dimaksud dengan rukun Iman?
2.      Apakah kedudukan rukun Iman dalam agama Islam?
3.      Apakah makna rukun iman terhadap kehidupan seorang muslim?

1.3     Tujuan Penulisan
Tujuan penyusunan makalah yang yang bertema tentang rukun Islam ini adalah:
1.      Memahami maksud dengan rukun Iman?
2.      Mengetahui kedudukan rukun Iman dalam agama Islam?
3.      Memahami makna rukun iman terhadap kehidupan seorang muslim?
1.4        Metode dan Teknik Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode deskriptif analitik, yakni dengan mengungkapkan masalah-masalah yang dikaji dan kemudian dianalisis berdasarkan teori-teori yang ada  dan pengetahuan penulis. Adapun teknis penulisan yang digunakan adalah kajian kepustakaan terhadap berbagai literatur aqidah.

1.5        Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I   Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan dan tujuan
Penulisan, metode dan teknik penulisan serta sistematika penulisan.

Bab II  Pembahasan materi, yang berisi tentang pengertian, dalil-dalil dan materi rukun Iman.
Bab III            Penutup, berisi kesimpulan dan saran.
BAB II
RUKUN IMAN SEBAGAI PILAR KEYAKINAN UMAT ISLAM

2.1 Pengertian Rukun Iman
Rukun Iman dapat diartikan sebagai pilar keyakinan, yakni pilar-pilar keyakinan seorang muslim, dalam hal ini terdapat enam pilar keyakinan atau rukun iman dalam ajaran Islam, yaitu:
·         Iman kepada Allah
o    Patuh dan taat kepada Ajaran Allah dan Hukum-hukumNya
·         Iman kepada Malaikat-malaikat Allah
o    Mengetahui dan percaya akan keberadaan kekuasaan dan kebesaran Allah di alam semesta
·         Iman kepada Kitab-kitab Allah
o    Melaksanakan ajaran Allah dalam kitab-kitabNya secara hanif. Salah satu kitab Allah adalah Al-Qur'an
o    Al-Qur'an memuat tiga kitab Allah sebelumnya, yaitu kitab-kitab Zabur, Taurat, dan Injil
·         Iman kepada Rasul-rasul Allah
o    Mencontoh perjuangan para Nabi dan Rasul dalam menyebarkan dan menjalankan kebenaran yang disertai kesabaran
·         Iman kepada hari Kiamat
o    Paham bahwa setiap perbuatan akan ada pembalasan
·         Iman kepada Qada dan Qadar
o    Paham pada keputusan serta kepastian yang ditentukan Allah pada alam semesta
Mengenai rukun iman ini berikut dalil-dalilnya:
”Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialahberiman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, dan nabi-nabi…” (Al-Baqarah:177)
Begitu juga nabi shalallahu alaihi wa salam bersabda dalam hadits Jibril: ”Iman ituadalah hendaklah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari akhir. Dan engkau beriman kepada takdir Allah, yang baik maupun yang buruk.” (HR Muslim)

2.2.1 Iman Kepada Allah Ta’ala
Iman kepada Allah adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah adalah Rabb dan Raja segala sesuatu, Dialah Yang Mencipta, Yang Memberi Rizki, Yang Menghidupkan, dan Yang Mematikan, hanya Dia yang berhak diibadahi. Kepasrahan, kerendahan diri, ketundukan, dan segala jenis ibadah tidak boleh diberikan kepada selain-Nya, Dia memiliki sifat-sifat kesempurnaan, keagungan, dan kemuliaan, serta Dia bersih dari segala cacat dan kekurangan.
Mempercayai bahwa Allah itu adalah Zat (essensi) dan Ada (eksistensi) pada Allah Maha Esa itu merupakan satuan, Ada pada Allah itu bersifat mutlak, berbeda dengan eksistensi manusia bersifat nisbi. Aliran Sunni menambahkan beberapa Sifat-Ilah yang merupakan suatu kemestian, yaitu Azali (al-Qidam), kekal tanpa batas (al-Baqa), berbeda dengan setiap kebaharuan (Mukhâlafat lil Hawâdits), keberadaannya itu pada zat-Nya sendiri (Qiyâmuhu bi Nafsihi), maha esa (al-Wahdâniyat), berkemampuan tanpa batas (al-Qudrat), berkemauan tanpa hambatan (al-Irâdat), tahu atas setiap sesuatu (al-u), hidup (al-Hayt), mendengar (al-Samak), menyaksikan (al-Bashar), berbicara menurut zat-Nya (al-Kalam).

2.2.2 Iman Kepada Para Malaikat-Nya
Iman kepada malaikat adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah memiliki malaikat-malaikat, yang diciptakan dari cahaya. Mereka, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Allah, adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan. Adapun yang diperintahkan kepada mereka, mereka laksanakan. Mereka bertasbih siang dan malam tanpa berhenti. Mereka melaksanakan tugas masing-masing sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah, sebagaimana disebutkan dalam riwayat-riwayat mutawatir dari nash-nash Al-Qur’an maupun As-Sunnah. Jadi, setiap gerakan di langit dan di bumi, berasal dari para malaikat yang ditugasi di sana, sebagai pelaksanaan perintah Allah Azza wa Jalla. Maka, wajib mengimani secara tafshil (terperinci), para malaikat yang namanya disebutkan oleh Allah, adapun yang belum disebutkan namanya, wajib mengimani mereka secara ijmal (global).


2.2.3        Iman Kepada Kitab-Kitab
Maksudnya adalah, meyakini dengan sebenarnya bahwa Allah memiliki kitab-kitab yang diturunkan-Nya kepada para nabi dan rasul-Nya, yang benar-benar merupakan Kalam (firman, ucapan)-Nya. Ia adalah cahaya dan petunjuk. Apa yang dikandungnya adalah benar. Tidak ada yang mengetahui jumlahnya selain Allah. Wajib beriman secara ijmal, kecuali yang telah disebutkan namanya oleh Allah, maka wajib baginya mengimaninya secara tafshil, yaitu Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur’an. Selain wajib mengimani bahwa Al-Qur’an diturunkan dari sisi Allah, wajib pula mengimani bahwa Allah telah mengucapkannya sebagaimana Dia telah mengucapkan seluruh kitab lain yang diturunkan. Wajib pula melaksanakan berbagai perintah dan kewajiban serta menjauhi berbagai larangan yang terdapat di dalamnya. Al-Qur’an merupakan tolok ukur kebenaran kitab-kitab terdahulu. Hanya Al-Qur’anlah yang dijaga oleh Allah dari pergantian dan perubahan. Al-Qur’an adalah Kalam Allah yang diturunkan, dan bukan makhluk, yang berasal dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya.
2.2.4        Iman Kepada Rasul-rasul
Iman kepada rasul-rasul adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah telah mengutus para rasul untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya. Kebijaksanaan-Nya telah menetapkan bahwa Dia mengutus para rasul itu kepada manusia untuk memberi kabar gembira dan ancaman kepada mereka. Maka, wajib beriman kepada semua rasul secara ijmal sebagaimana wajib pula beriman secara tafshil kepada siapa di antara mereka yang disebut namanya oleh Allah, yaitu 25 diantara mereka yang disebutkan oleh Allah dalam Al-Qur’an. Wajib pula beriman bahwa Allah telah mengutus rasul-rasul dan nabi-nabi selain mereka, yang jumlahnya tidak diketahui oleh selain Allah, dan tidak ada yang mengetahui nama-nama mereka selain Allah Yang Maha Mulia dan Maha Tinggi. Wajib pula beriman bahwa Muhammad shalalallahu alaihi wa salam adalah yang paling mulia dan penutup para nabi dan rasul, risalahnya meliputi bangsa jin dan manusia, serta tidak ada nabi setelahnya.
Kecuali mesti beriman terhadap Nabi Muhammad, yang merupakan bagian kedua pada Syahadatain, maka setiap Muslim diwajibkan pula mempercayai Rasul-Rasul Allah pada masa-masa sebelumnya dan memuliakannya. Di dalam kitab suci Al-Qur'an terdapat nama dua puluh lima Rasul Allah, yang satu persatunya disebutkan dengan nyata, yaitu : Adam, Idris, Nuh, Hud, Shalih, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishak, Yaakub, Yusuf, Ayub, Zulkifli, Syu'aib, Musa, Harun, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Yunus, Zakharia, Yahya, Isa,
            Beberapa dalil mengenai adanya rasul Allah adalah sebagai berikut:
1)      "Kami utus pada setiap ummat itu seorang Rasul", (Nahal, 16:36).
2)      "Kami tidak akan memikulkan siksa (atas sesuatu ummat) kecuali lebih dahulu Kami utus seorang Rasul," (Isra', 17:15).

2.2.5 Iman Kepada Kebangkitan Setelah Mati
Iman kepada kebangkitan setelah mati adalah keyakinan yang kuat tentang adanya negeri akhirat. Di negeri itu Allah akan membalas kebaikan orang-orang yang berbuat baik dan kejahatan orang-orang yang berbuat jahat. Allah mengampuni dosa apapun selain syirik, jika Dia menghendaki. Pengertian alba’ts (kebangkitan) menurut syar’i adalah dipulihkannya badan dan dimasukkannya kembali nyawa ke dalamnya, sehingga manusia keluar dari kubur seperti belalang-belalang yang bertebaran dalam keadaan hidup dan bersegera mendatangi penyeru. Kita memohon ampunan dan kesejahteraan kepada Allah, baik di dunia maupun di akhirat.

2.2.6 Iman Kepada Takdir Yang Baik Maupun Yang Buruk Dari Allah Ta’ala.
Iman kepada takdir adalah meyakini secara sungguh-sungguh bahwa segala kebaikan dan keburukan itu terjadi karena takdir Allah. Allah ta’ala telah mengetahui kadar dan waktu terjadinya segala sesuatu sejak zaman azali, sebelum menciptakan dan mengadakannya dengan kekuasaan dan kehendak-Nya, sesuai dengan apa yang telah diketahui-Nya itu. Allah telah menulisnya pula di dalam Lauh Mahfuzh sebelum menciptakannya. Allah berfirman ”Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut qadar (ukuran).” (Al-Qomar: 49)

2.3 Pengaruh Iman terhadap Kehidupan Seorang Muslim
            Berikut ini adalah pembahasan mengenai pengaruh dan dampak keimanan seseorang muslim terhadap perilakunya sehari-hari.
a.      Pengaruh Iman Kepada Allah
Iman kepada Allah serta iman kepada sifat-sifatnya akan mempengaruhi perilaku seorang muslim, sebab keyakinan yang ada dalam dirinya akan dibuktikan pada dampak perilakunya. Jika seseorang telah beriman bahwa Allah itu ada, Maha Melihat dan Maha Mendengar, maka dalam perilakunya akan senantiasa berhati-hati dan waspada, ia tidak akan merasa sendirian, kendati tidak ada seorang manusiapun di sekitarnya, sebab ia yakin bahwa Allah itu ada. Karena itu selama iman itu ada dalam dirinya, tidak mungkin ia dapat berbuat yang tidak sesuai dengan perintah Allah.
b.      Pengaruh Iman Kepada Malaikat
Keyakinan terhadap adanya malaikat, bukan hanya sebatas mengetahui nama dan tugas-tugasnya, akan berpengaruh terhadap perilaku manusia. Jika kita yakin ada malaikat yang mencatat semua amal baik dan buruk kita, maka seorang muslim akan senantiasa berhati-hati dalam setiap perbuatannya karena ia akan menyadari bahwa semua perilakunya tersebut akan dicatat oleh malaikat. Begitu juga dengan keyakinan adanya malaikat, maka seorang muslim akan senantiasa optimis dan yakin perbuatan yang baiknya tidak akan sia-sia dilakukan. Oleh karena itu iman kepada malaikat akan melahirkan sikap berhati-hati, optimis, dan dimanis, tidak mudah putus asa atau kecewa.
c.       Pengaruh Iman Kepada Kitab
Iman kepada kitab Allah bagi manusia dapat memberikan keyakinan yang kuat akan kebenaran jalan yang ditempuhnya, karena jalan yang harus ditempuh manusia telah diberitahukan Allah dalam kitab suci. Manusia tidak memiliki kemampuan untuk melihat masa depan yang akan ditempuhnya setelah kehidupan untuk melihat masa depan yang akan ditempuhnya setelah hidup berakhir, maka dengan pemberitahuan kitab suci manusia dapat mengatur hidupnya menyesuaikan dengan rencana Allah, sehingga manusia mempunyai masa depan yang jelas.
d.      Pengaruh Iman Kepada Rasul
Iman kepada rasul merupakan kebutuhan manusia, karena dengan adanya rasul maka manusia dapat melihat contoh-contoh perilaku dan teladan terbaik yang sesuai dengan apa yang diharapkan Allah. Dengan perilaku yang dicontohkan Rasulullah, maka manusia akan mempunyai pegangan yang jelas dan lengkap mengenai berbagai tuntutan kehidupan baik yang berhubungan dengan Allah, hubungan antar manusia maupun lainnya.

e.       Pengaruh Iman Kepada Hari Akhir
Beriman kepada hari akhir atau hari kiamat adalah keyakinan akan datangnya hari akhir sebagai ujung perjalanan umat manusia. Keimanan tersebut akan melahirkan  sikap optimis, yakni bahwa tidak akan ada yang sia-sia dalam kehidupan manusia, karena semuanya akan dipertanggungjawabkan amal ibadah dan balasannya. Manusia tidak akan kecewa apabila di dunia ia tidak memperolah balasan dari amal perbuatannya, karena ia yakin di hari akhir ia akan memperoleh balasan apa yang ia perbuat di dunia ini. Apabila seorang muslim yakin akan hari akhir, maka ia akan terhindar dari sikap malas dan suka melamun, melainkan ia akan terus berproses dan mencari makna kehidupan.

f.       Pengaruh Iman Kepada Takdir
Beriman kepada takdir akan melahirkan sikap optimis, tidak mudah kecewa dan putus asa, sebab yang menimpanya ia yakini sebagai ketentuan yang telah Allah takdirkan kepadanya dan Allah akan memberikan yang terbaik kepada seorang muslim, sesuai dengan sifatnya yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Oleh karena itu, jika kita tertimpa musibah maka ia akan bersabar, sebab buruk menurut kita belum tentu buruk menurut Allah, sebaliknya baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah. Karena itu dalam kaitan dengan takdir ini segogjayanya lahir sikap sabar dan tawakal yang dibuktikan dengan terus menerus berusaha sesuai dengan kemampuan untuk mencari takdir yang terbaik dari Allah.






BAB III
PENUTUP

3.1        Kesimpulan
a.       Rukun Iman dapat diartikan sebagai pilar keyakinan, yakni pilar-pilar keyakinan seorang muslim, dalam hal ini terdapat enam pilar keyakinan atau rukun iman dalam ajaran Islam, yaitu:man kepada Allah, Iman kepada Malaikat-malaikat Allah, Iman kepada Kitab-kitab Allah, Iman kepada Rasul-rasul Allah, Iman kepada hari Kiamat, Iman kepada Qada dan Qadar,
b.      Iman kepada Allah serta iman kepada sifat-sifatnya akan mempengaruhi perilaku seorang muslim, sebab keyakinan yang ada dalam dirinya akan dibuktikan pada dampak perilakunya. Jika seseorang telah beriman bahwa Allah itu ada, Maha Melihat dan Maha Mendengar, maka dalam perilakunya akan senantiasa berhati-hati dan waspada, ia tidak akan merasa sendirian, kendati tidak ada seorang manusiapun di sekitarnya.
c.       Keyakinan terhadap adanya malaikatakan berpengaruh terhadap perilaku manusia. Jika kita yakin ada malaikat yang mencatat semua amal baik dan buruk kita, maka seorang muslim akan senantiasa berhati-hati dalam setiap perbuatannya karena ia akan menyadari bahwa semua perilakunya tersebut akan dicatat oleh malaikat.
d.      Iman kepada kitab Allah bagi manusia dapat memberikan keyakinan yang kuat akan kebenaran jalan yang ditempuhnya, karena jalan yang harus ditempuh manusia telah diberitahukan Allah dalam kitab suci.
e.       Iman kepada rasul merupakan kebutuhan manusia, karena dengan adanya rasul maka manusia dapat melihat contoh-contoh perilaku dan teladan terbaik yang sesuai dengan apa yang diharapkan Allah.
f.       Beriman kepada hari akhir atau hari kiamat adalah keyakinan akan datangnya hari akhir sebagai ujung perjalanan umat manusia. Keimanan tersebut akan melahirkan  sikap optimis, yakni bahwa tidak akan ada yang sia-sia dalam kehidupan manusia, karena semuanya akan dipertanggungjawabkan amal ibadah dan balasannya.
g.      Beriman kepada takdir akan melahirkan sikap optimis, tidak mudah kecewa dan putus asa, sebab yang menimpanya ia yakini sebagai ketentuan yang telah Allah takdirkan kepadanya dan Allah akan memberikan yang terbaik kepada seorang muslim, sesuai dengan sifatnya yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

3.2     Saran
Keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap perilakunya sehari-hari, oleha karena itu penulis menyarankan agar kita senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT agar hidup kita senantiasa berhasil menurut pandangan Allah SWT. Juga keyakinan kita terhadap malaikat, kitab, rasul, hari akhir dan takdir senantiasa harus ditingkat demi meningkatkan amal ibadah kita.










DAFTAR PUSTAKA

A.    Ahyadi. 2009. Bahan Kuliah PAI. Sumedang: PG PAUD STKIP UNSAP

Muhammad Nur. 1987. Muhtarul Hadis. Surabaya: Pt. Bina Ilmu.

Miftah Faridl. 1995. Pokok-pokok Ajaran Islam. Bandung: Penerbit Pustaka

Syed Mahmudunnasir. 1994. Islam, Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung: Rosdakarya.

Toto Suryana, Dkk. 1996. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Tiga Mutiara