Jakarta, Beberapa pria mengidamkan memiliki Mr P yang
besar, sehingga sejumlah cara pun dijalani. Apakah semua pria dengan Mr P
imut harus melakukan pembesaran? Bagaimana pembesaran Mr P yang
efektif?
Sebelum melakukan pembesaran penis, harus diketahui
ukuran normal penis. Pengukuran ini hendaknya dilakukan saat penis
mengalami ereksi, dari pangkal yang ada di dekat perut hingga ujungnya.
Para pakar sepakat bahwa ukuran normal penis saat ereksi adalah 5,1
hingga 5,9 inci (sekitar 12,24 hingga 14,16 cm). Demikian dikutip dari
health.india.com, Kamis (22/11/2012).
Umumnya pembesaran penis
disarankan bagi mereka yang mengalami kondisi abnormal yang disebut
mikro-penis. Dalam kondisi ini ukuran penis kurang dari 3 inci (sekitar
7,2 cm) pada saat ereksi. Diperkirakan hanya 6 dari 1.000 pria yang
mengalami kondisi semacam ini.
Apakah Pembesaran Penis Efektif?
health.india.com
tidak menemukan satu situs di internet yang kredibel atau sumber yang
memiliki informasi tentang metode yang aman untuk pembesaran penis.
Kebanyakan data yang beredar tidak valid, dibumbui testimonial palsu,
dan informasi yang tidak kredibel tentang produk atau prosedur
pembesaran penis tersebut.
Berikut ini beberapa cara untuk membesarkan penis:
1. Aplikasi topikal dengan pil, krim, gel, dan losion.
Pil
hingga losion itu diklaim mengandung vitamin, mineral, herbal atau
hormon yang dapat meningkatkan ukuran penis. Namun tak ada produsen yang
memberitahu pelanggan apa saja kandungan bahan-bahan tersebut dan
bagaimana caranya bekerja.
Namun berhati-hatilah terhadap produk semacam itu. Sebab analisis yang dilakukan
Universitas Maryland di AS menemukan jejak timbal, pestisida, bakteri E.coli dan kotoran hewan dalam sampel.
Dokter
kesehatan seksual dan terapis seks medis, Dr Vijaysarathi Ramanathan,
mengatakan banyak produk yang tersedia untuk pembesaran penis tidak
terbukti aman dan efektif dalam jangka panjang.
2. Dengan perangkat khusus
a. Pompa Vakum
Pria
yang ingin menggunakan alat ini hanya cukup menempatkan penisnya ke
dalam tabung silinder bertekanan. Tabung pompa yang berfungsi
mengeluarkan udara di dalam tabung yang berisi penis, sehingga akan
menghasilkan sedotan. Dengan mengulangi beberapa kali prosedur ini,
seharusnya ukuran penis akan meningkat.
Pompa vakum biasanya
digunakan untuk menangani orang yang mengalami disfungsi ereksi atau
penyakit Peyronie (terbentuknya plak atau benjolan keras pada penis).
Jika digunakan untuk jangka waktu lama bisa menyebabkan kerusakan jangka
panjang seperti pembuluh darah pecah atau robek dan disfungsi ereksi.
Menurut
Dr Vijaysarathi Ramanathan, tidak perlu menempatkan sesuatu dalam tubuh
seperti tablet atau suntikan. Bisa jadi hal ini merupakan pilihan
pertama yang aman, akan tetapi seharusnya tidak digunakan dalam jangka
waktu yang lama.
b. Peregang, pemberat, cincin dan perangkat lainnya
Dengan
menaruh perangkat-perangkat tersebut di penis, konon bisa menambah
ukuran penis dengan menarik ototnya. Padahal otot penis tidak sama
seperti otot tubuh lainnya yang bisa membesar dengan olahraga.
Alih-alih
membesarkan, jika perangkat ini diterapkan di penis maka akan
menyebabkan otot menjadi aus, pembuluh darah pecah, disfungsi ereksi,
penurunan sensasi, dan lainnya.
Dr Vijaysarathi Ramanathan mengatakan perangkat seperti itu tidak berguna membesarkan penis.
3. Latihan
Konon
jelqing atau milking bisa memperbesar Mr P. Sebab kegiatan tersebut
dilakukan untuk melatih otot penis dengan menarik penis secara cepat dan
berulangkali. Metode ini diklaim mampu menambah ukuran penis hingga 1
inci.
Namun menurut health.india.com tidak ada bukti yang
menyebut teknik ini benar-benar bekerja. Bahkan jelqing yang dilakukan
dengan penuh semangat bisa mengakibatkan ruam dan memar.
Terkait
teknik ini, Dr Vijaysarathi Ramanathan mengatakan jika dilakukan dengan
benar dan tidak terlalu keras, maka akan membuat pria merasa lebih baik.
Meskipun manfaatnya tidak jelas, namun sepertinya bisa menimbulkan
masalah.
Mungkin dengan teknik ini membuat seorang pria merasa
lebih tenang karena telah melakukan sesuatu untuk menangani rasa tidak
percaya dirinya. Namun pria tersebut juga harus menyadari bahwa mungkin
dia tidak akan mendapatkan penambahan ukuran Mr P seperti yang
diidamkannya.
4. Operasi
Pada dasarnya
ada dua tipe operasi penis, yakni operasi untuk memanjangkan penis dan
untuk menambah ketebalan (untuk memperlebar). Operasi kosmetik penis
sebenarnya direkomendasikan kepada mereka yang mengalami mikro-penis
atau cacat penis lainnya.
a. Operasi Memperpanjang Penis
Operasi
untuk menambah panjang penis biasanya dilakukan dengan menggunakan
teknik yang paling umum yakni memisahkan ligamentum yang menghubungkan
penis ke tulang kemaluan. Operasi ini dapat menambah panjang penis
sekitar 1-2 cm. Tetapi tidak ada perbedaan panjang penis saat ereksi.
Efek
samping dari tindakan ini selain ada perbedaan panjang saat penis
ereksi, juga mengakibatkan perubahan sudut yang membuat seks lebih keras
dan menyebabkan ereksi kurang stabil. Efek samping yang lebih serius
adalah bisa menyebabkan disfungsi ereksi.
b. Operasi Pelebaran
Operasi
pelebaran penis lebih rumit dan membutuhkan implantasi lemak, jaringan,
atau silikon. Efek sampingnya adalah ketika metode implantasi tidak
bekerja dan mengakibatkan penis cacat.
Menurut para ahli, setelah
operasi pelebaran penis, tubuh cenderung kembali menyerap lemak
sehingga penis akan kembali ke ukuran semula. Dalam kasus perpanjangan
sepertinya tidak berpengaruh signifikan terhadap penis saat ereksi dan
malah menyebabkan saat ereksi menjadi kurang stabil.
Selain
mahal, jika tidak dilakukan dengan benar operasi pembesaran penis malah
akan mengecewakan. Sehingga para ahli menyarankan sebaiknya pria
berhenti berpikir bahwa ukuran penis adalah segala-galanya dalam
kehidupan seks. Sebab masih banyak organ tubuh yang bisa dimanfaatkan
untuk menunjang memuaskan pasangan.
Dr Ramanathan berpendapat
banyak pria yang tertekan dan khawatir dengan ukuran penisnya akan
berdampak dalam kehidupan seknya. Karena itu mereka membabi buta membeli
produk yang mengklaim bisa cepat membesarkan penis.
"Rekomendasi
saya kepada semua pria sangatlah simpel. Jadilah orang yang memiliki
informasi yang baik lalu buatlah keputusan. Ini adalah tanggung jawab
kami sebagai para dokter untuk membantu Anda (para pasien) mendapat
informasi yang memadai dan tepat," tuturnya.
Menurut Dr
Ramanathan, konseling dan terapi seks terbukti telah berhasil menangani
80 persen pasien yang khawatir dengan ukuran penisnya. Pendidikan seks
yang baik juga akan mengubah pola pikir seseorang tentang organ seksual
dan tubuhnya. Cara-cara ini bukan saja lebih aman untuk meningkatkan
rasa percaya diri di ranjang, tetapi juga jauh lebih murah ketimbang
operasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar