Makalah Ilmu
Alamiah Dasar
ALAM
SEMESTA DAN TATA SURYA
Di
susun
Oleh
:
Bayu
Nurhada (1115010208)
FAKULTAS
EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS
SERAMBI MEKKAH
BANDA ACEH
2012
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur
kehadirat Allah SWT, karena atas segala kehendak-Nya makalah ini dapat
tersusun.
Manusia
selalu memiliki rasa ingin tahu terhadap sesuatu, begitu pun terhadap Alam
Semesta ini termasuk Bumi yang sedang
kita singgahi ini. Dalam makalah ini kami mencoba menjelaskan tentang Alam
Semesta termasuk tata surya yang didalamnya juga membahas tentang susunan dan
bagian-bagiannya.
Semoga makalah ini mampu menambahkan
pengetahuan, khususnya bagi kami sebagai penyusun dan umumnya bagi pembaca. Amin ya robbal alamin.
Wassalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Hormat kami,
Penyusun
BAB I
ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA
A.
TEORI
TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
Manusia
berusaha memahami alam semesta ini dari zaman dahulu bahkan sampai sekarang. Pada jaman kejayaan Yunani, orang
percaya bahwa Bumi merupakan pusat dari alam semesta ini ( Geosentrisme ). Namun, berkat pengamatan dan pemikiran yang lebih
tajam, pandangan itu berubah sejak Zaman abad pertengahan yang dipelopori oleh Copernicus menjadi Heliosentrik, yaitu matahari menjadi pusat beredarnya bumi dan
planet-planet lain.
Pengertian alam semesta itu sendiri
mencakup tentang Mikrokosmos dan Makrokosmos. Mikrokosmos ialah benda-benda
yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amoeba,
dan sebagainya.Sedangkan makrokosmos ialah benda-benda yang mempunyai ukuran
yang sangat besar, misalnya bintang, planet ataupun galaksi. Dengan
diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda langit
yang sampai di bumi, timbulah beberapa teori yang mengungkapkan tentang
terbentuknya Alam Semesta. Teori-teori tersebut ialah sebagai berikut:
1.
Teori Keadaan Tetap ( Steady –state
Theory )
Teori ini
dikemukakan oleh Fred Hoyle, herman bondi, thomas Gold ( 1948 ). Teori ini
berdasarkan prinsip osmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta,
dimana pun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan
prinsip tersebutlah alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu dimasa yang
telah lalu sampai sekarang. Segala sesuatu di alam semesta ini selalu tetap
sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori
ini ditunjang oleh kenyataan, bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang
sebanding dengan galaksi lama.Dengan kata lain bahwa tiap-tiap galaksi yang
terbentuk, tumbuh, menjadi tua, dan akhirnya mati, jadi, teori ini beranggapan
bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya ( Tanpa
awal dan tanpa akhir ).
2.
Teori Ledakan Besar (Big Bang
Theory)
Teori ledakan ini bertolak dari
asumsi adanya suatu massa yang sangat besar dan mempunyai berat jenis yang juga
sangat besar. Kemudian massa tersebut meledak dengan hebat karena adanya reaksi
inti (George Lemaitre, 1930). Massa itu kemudian berserak mengembang dengan
sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, massa yang
berserak itu membentuk kelompok-kelompok galaksi yang ada sekarang. Mereka
harus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini didukung oleh kenyataan dari
pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang
sama. Selain itu, teori ini didukung oleh pakar astronomi Arno Penzias dan
Robert Wilson yang menemukan radiasi gelombang mikro.
B. TEORI
TERBENTUKNYA GALAKSI DAN TATA SURYA
1.
Galaksi
Ada satu Hipotesis (dugaan sementara
yang harus teruji kebenarannya sehingga ia menjadi teori), yaitu hipotesis
Fowler (1957), menurutnya 12 ribu tahun yang lalu, galaksi kita tidak seperti
keadaan seperti sekarang ini, ia masih berupa kabut gas hidrogen yang sangat
besar yang berada di ruang angkasayang bergerak perlahan melakukan rotasi
sehingga keseluruhannya berbentuk bulat, karena gaya beratnya maka ia
mengadakan kontraksi dan kondensasi sambil terus berputar pada sumbunya. Saat kontraksi
massa bagian luar banyak yang tertinggal. Bagian yang berkisar (berputar)
lambat dan mempunyai berat jenis yang besar akan membentuk bintang-bintang.
Dengan cara yang sama bagian luar yang tertinggal juga mengadakan kondensasi
sehingga terbentuklah planet. Demikian juga planet membentuk satelit bulan.
Galaksi, tempat matahari kita berinduk diberi nama MILKY WAY atau BIMA SAKTI.
Macam-macam Galaksi
Dari hasil pengamatan selanjutnya,
ternyata di alam semesta terdapat
beribu-ribu galaksi dengan berbagai bentuk dan ukuran yakni :
Ø Galaksi
elips
Ø Galaksi
Spiral
Ø Galaksi
tidak beraturan
Ø Galaksi
Elips merupakan galaksi yang sudah tua, terbentuk dari bintang-bintang yang
sudah tua, lebih redup dibandingkan tipe spiral dengan banyak bintang merah
besar, pambentukan bintang baru sudah berhenti.
Ø Galaksi
Spiral berbentuk spiral amat besar dengan inti di tengah (nukleus)dan lengan
spiral dan cakram (disk). Pada lengan ini terkonsentrasi debu dan gas (nebulae)
dimana terdapat pembentukan bintang aktif, bila dilihat dari samping, galaksi
ini tampak seperti elips berlengan dan dikelilingi atmosfer bercahaya, serta
terdapat lingkaran-lingkaran kumpulan beribu-ribu bintang yang disebut Globular
Cluster. Jumlah galaksi ini kurang lebih 80% dari galaksi yang ada. Salah satu
contoh galaksi spiral adalah galaksi Canes Venatici.
Ø Galaksi Tak
Beraturan terdiri dari bermiliar-miliar bintang muda berwarna putih kebiruan
dan bintang raksasa biru yang sangat panas. Diantara bintang-bintang tersebut
bertebaran gas dan debu luar angkasa. Banyaknya galaksi berbentuk tak beraturan
ialah 3%.
2. Bima Sakti
Induk dari
matahari kita ialah galaksi Bima Sakti atau Milky Way, karena berdasarkan
pengamatan, Galaksi Bima Sakti bila dilihat dari atas berwujud seperti spiral
raksasa yang berputar. Dari samping terlihat seperti elips yang sangat besar.
Bintang-bintang bertebaran dalam lengan spiral, diantaranya matahari kita.
Jaraknya 30.000 tahun cahaya dari pusat galaksi atau 20.000 tahun cahaya dari
ujung atau pinggir galaksi. Galaksi Bima Sakti bergaris tengah 100.000 tahun
cahaya. Makin ke tengah, tebaran bintang makin merapat dan diperkirakan pusat
galaksi merupakan bola bintang raksasa sehingga galaksi ini berbentuk bulat
pipih seperti kue cucur.
3.
Tata Surya
Terdiri dari benda-benda seperti meteor-meteor, planet, satelit,
komet-komet, debu dan gas antar planet yang beredar mengelilingi matahari
sebagai pusatnya. Banyak teori yang dikemukakan tentang terbentuknya tata surya namun dari beberapa teori tersebut belum ada
satu pun yang diterima oleh semua pihak, teori-teori tersebut diantaranya :
Hipotesis Nebular
Dikemukakan
oleh Kant dan Laplace (1796) yang meyakini terbentuknya tata surya merupakan
kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas, yang sebagian terpisah
dan merupakan cicin yang mengelilingi
pusat. Pusatnya itu menjadi sebuah
bintang atau matahari. Bagian yang mengelilingi pusat tersebut berkondensasi
membentuk suatu formula yang serupa dengan terbentuknya matahari tadi, setelah
mendingin, benda-benda ini akan menjadi planet-planet seperti bumi dengan
benda-benda yang mengelilinginya.
Hipotesis planettesimal
Dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton. Hipotesis ini bertitik tolak dari
pemikiran yang sama dengan teori Nebular yang menyatakan bahwa system tata
surya terbentuk dari kabut gas yang sangat besar, berkondensasi, perbedaannya
ialah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus
dari satu badan, tetapi diasumsikan adanya bintang besar lain yang kebetulan
sedang lewat di dekat bintang yang merupakan bagian dari tata surya kita. Kabut
gas dari bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari kita
dan setelah mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut Planettesemal.
Planettesemal merupakan benda-benda kecil yang padat. Teori ini merupakan
jawaban dari pertanyaan mengapa ada satelit-satelit pada Jupiter maupun
saturnus yang orbitnya berlawanan rotasi planet itu.
Teori Tidal atau teori pasang surut
Dikemukakan oleh James dan Harold Jeffreys (1919). Menurutnya planet
merupakan pecikan dari matahari yang disebut Tidal. Tidal yang besar akan menjadi
planet baru disebabkan karena bergerak mendekatnya dua matahari, hal ini jarang
sekali terjadi. Seperti dalam teori diatas bahwa dua bintang yang saling
mendekat akan membentuk planet yang baru.
Teori Bintang Kembar
Berpendapat bahwa dulu matahari adalah sepasang bintang kembar. Oleh suatu
sebab salah satu bintang meledak akibat gaya tarik gravitasi, bintang yang
satunya sekarang menjadi matahari, pecahannya tetap beredar mengelilinginya.
Teori Creatio Continua
Dikemukakan Fred Hoyle, Bondi dan Gold. Berpendapat bahwa saat diciptakan
alam semesta ini tidak ada, alam semesta ada dan selamanya tetap ada setelah
diciptakan. Setiap saat ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap, yang
kemudian mengembun menjadi kabut, bintang dan jasad alam semesta, karena
partikel yang lebih besar daripada partikel yang lenyap, maka jumlah materi
makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta. Penegmbangan tersebut
mencapai titik batas 10 milyar tahun, dalam kurun waktu tersebut akan
menghasilkan kabut-kabut baru. Teori ini berpendapat bahwa 90 % materi alam
semesta ialah hedrogen yang akhirnya membentuk helium dan zat-zat lainnya.
Teori G.P. Kuiper (1950)
Teori ini
didasari keadaan yang ditemui di luar tata surya yang mengandaikan matahari
serta semua planet berasal dari gas purba di ruang angkasa, proses terlahirnya
bintang dikarenakan banyaknya kabut gas, yang lambat laun memampatkan diri
menjadi massa yang semakin lama semakin padat dikarenakan gaya gravitasi
molekul tersebut. Satu atau dua materi memadat
di tengah dan gumpalan kecil melesat di sekeitarnya. Gumpalan tengah menjadi
matahari dan gumpalan kecil menjadi bakal planet. Matahari yang sudah menjadi
padat menyala dengan adanya api nuklir dan kemudian mendorong gas yang masih
membungkus planet menjadi sirna sehingga tampak telanjang.
BAB II
SUSUNAN TATA
SURYA
A. SUSUNAN
TATA SURYA
Tata Surya
berarti adanya suatu organisasi yang teratur dengan matahari sebagai induk.
Pada zaman yunani kuno, orang-orang yunani mengenal lima planet yang dilakukan
dengan pengamatan secara kasar, planet tersebut ialah Merkurius, Venus, Mars,
Jupiter, dan Saturnus dengan bumi sebagai pusatnya, namun pada abad ke-16 Nicolas
Copernicus ( ilmuwan Polandia ) berhasil mengubah pandangan salah yang dianut
selama berabad-abd tersebut, menurutnya bumi ialah planet sama halnya seperti
planet lain, bumi beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya ( heliosentris
), pandangan tersebut didasari perhitungan yang sistematis yakni berkat bantuan
teropong sebagai alat pengamat dan dengan berkembangnya matematika dan fisika
sebagai sarana penunjang sehingga dapat mengamati planet-planet lainnya
termasuk planet Pluto sebagai planet terjauh.
Planet-planet
dapat dikelompokan menjadi dua, yakni planet dalam dan planet luar. Planet
dalam yakni planet yang dekat dengan matahari, yakni : merkurius, venus, bumi
dan mars. Planet Luar yakni terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, neptunus
dan Pluto. Planet dalam umumnya lebih kecil dari [lanet luar, namun mempunyai
massa jenis yang lebih besar.
Peredaran
planet mengelilingi matahri disebut gerak revolusi. Disamping itu planet-planet
beredar mengelilingi sumbunya disebut gerak rotasi yang menyebabkan timbulnya
peredaran siang dan malam. Gerak revolusi dan gerak rotasi searah jarum jam
yakni dari timur ke barat. Waktu untuk satu putaran revolusi disebut kala
revolusi yakni 365 ¼ hari dan waktu satu putaran rotasi disebut kala rotasi
yakni 24 jam.
Hal ini juga
dapat di lihat dalam firman Allah dalam Al-Quran surat Yunus,ayat 5 :
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ
ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ
وَالْحِسَابَ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ
لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan
bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan
bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah
tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak[669]. Dia menjelaskan
tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.”
B. BAGIAN-BAGIAN TATA SURYA
Tata
surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda lain seperti planet ,
satelit, meteor, komet, debu dan gas antarplanet beredar mengelilinginya.
Keseluruhan sistem ini bergerak mengelilingi pusat galaksi. Planet merupakan
suatu benda yang dingin, sinarnya yang tampak kemilau dari bumi itu, tidak lain
ialah cahaya matahari yang dipantulkan. Jadi, tidak ubahnya seperti bulan
purnama. Sebelum kita
mengenal masing-maisng planet tersebut secara lebih mendalam, sebaiknya kita
bicarakan lebih dahulu tentang matahari sebagai pusat tata surya.
1.
Matahari
Matahari ialah suatu bola gas pijar
yang terdiri dari 49% atom hidrogen (H) dan 5,6% atom helium (He), serta
sisanya campuran unsur-unsur karbon (C ) dan atom lainnya. Bentuk matahari
ternyata tidak bulat benar. Ia mempunyai semacam ekuatoe dan kutub, karena
gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah
antarkutubnya 43 mil lebih pendek.
Matahari juga merupakan tata surya
yang paling besar karena 98% massa tata surya terkumpul pada matahari. Di
samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan sumber-sumber tenaga
di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit,
masing-maisng fotosfer, kromosfer dan korona.
Menurut perhitungan para pakar,
temperatur di permukaan matahari sekitar 6.0000 C. jenis batuan atau
logam apa pun yang kita kenal di bumi akan lebur pada tempera tur setinggi itu.
Temperatur tertinggi terletak di bagian tengahnya, yang diperkirakan tidak
kurang dari 25 juta 0C.
Lapisan bola matahari bagian dalam disebut fotosfer
(bahasa Yunani, photos: cahaya, sphera:
bola), yang artinya bola bercahaya memancar, radiasi
fotosfer sangat kuat pad agelombang tampak mata. Sedangkan atmosfer bumi dapat
meloloskan panjang gelombang tampak mata. Mata manusia sangat sensitif terhadap
panjang gelombang tampak mata ini. Fotosfer tebalnya kira-kira 220 mil.
Kromosfer (bahasa
Yunani, chromos; warna, sphera: bola).
merupakan lapisan luar dari fotosfer. Warnanya kemerahan berasal dari hidrogen
yang berpijar. Lapisan ini mempunyai lidah-lidah api yang menjilat ke laur.
Tebal kromosger kira-kira 9.000 mil. Lapisan lebih luar dari kromosfer ialah
korona. Korona berupa sinar kemilauan yang tebalnya kadang-kadang meleihi garis
tengah matahari itu sendiri. Korona tampak jelas (berwarna putih perak) mengelilingi
matahari pada waktu terjadi gerhana matahari, karena fotosfer dan kromosfer
terhalang oleh bulan.
Matahari sangat penting bagi
kehidupan di muka bumi karena :
1)
Merupakan
sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batbara dan minyak
bumi sebenarnya juga berasal dati matahari;
2)
Mengontrol
stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan
malam, bulan, tahun serta mengontrol peredarana planet lainnya.
2.
Planet Merkurius
Planet merkurius merupakan planet
terkecil dan terdekat dengan matahari. Merkurius tidak mempunyai satelit atau
bulan dan juga hawa atau udara. Planet ini mengandung albedo, yaitu perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan
yang diterima dari matahari sebesar 0,07. Ini berarti 0,93 atau 93% cahaya yang
berasal dari matahari diserapknya.
Garis tengahnya 4.500 km lebih besar
daripada garis tengah bulan yang hanya 3.160 km. karena letaknya yang begitu
dekat dengan matahari maka bagian yang menghadap matahari sangat panas,
sebaliknya yang tidak menghadap matahari dingin sekali. Hal ini disebabkan
karena Merkurius tidak memiliki atmosfer dan bulan (satelit). Diperkirakan
tidak ada kehidupan sama sekali di Merkurius.
Merkurius mengadakan rotasi dalam
waktu 58,6 hari. Ini berarti panjang siang harinya lebih dari 28 hari, demikian
juga pada malam harinya. Merkurius mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari.
3.
Planet Venus
Planet ini dinamakan Venus karena
bila dilihat dari bumi merupakan planet yang paling banyak memantulkan cahaya matahari akibat
sifat dari permukaanya. Orang Yunani menganggap keadaan planet itu sangat
cantik seperti dewi kecantikan mereka (Venus).
Planet ini lebih kecil dari bumi,
mempunyai albedo 0,8 atau 20% cahaya matahari yang datang akan diserapnya.
Planet ini diliputi awan tebal (atmosfer) yang mungkin terjadi dari karbon
dioksida, tetapi tidak mengandung uap air dan oksigen. Planet ini juga tidak
mempunyai satelit.
Venus menempati urutan kedua
terdekat dengan matahari. Planet ini terkenal sebagai bintang kejora yang
bersinar terang pada waktu sore atau pagi hari. Besarnya hampir sama dengan
bumi, bergaris tengah 12.320 km, sedangkan bumi bergaris tengah 12.640 km.
rorasi Venus kurang lebih 247 hari dan berevolusi (mengelilingi matahari)
selama 225 hari, artinya 1 tahun venus adalah 225 hari.
Dengan analisis spektrum atas
cahaya yang datang dari Venus, dapat diketahui bahwa di sana terdapat oksigen.
Atas dasar analogi bahwa keberadaan gas
oksigen yang tetap jumlahnya di udara disebabkan oleh tumbuhan yang
mengadakan fotosintesis maka dapat diperkirakan bahwa di Venus pun ada
kehidupan. Rotasi Venus berlawanan dengan rotasi bumi, bumi berotasi dengan
arah barat-timur, sedangkan venus rotasinya timur-barat.
4. Planet Bumi dan Bulannya
Bumi menempati urutan ketiga
terdekat dengan matahari. Besarnya hampir sama dengan venus dan bergaris tengah
7.900 mil atau 12.646 km.jarak antara bumi dengan matahari ialah 149 juta km.
jarak ini dijadikan satuan jarak astronomical
Unit (AU). Jadi, 1 AU = 149 juta km.
Bumi
mengadakan rotasi 24 jam, berarti satu hari bumi lamanya ialah 24 jam,
sedangkan satu hari venus ialah 247 kali dari bumi, yakni 247 x 24 jam. Bumi
mengadakan revolusi selama 365 ¼ hari.
Satu kali putaran mengelilingi matahari disebut juga satu tahun . sekarang mari
kita bandingkan dengan 1 tahun merkurius = 88 hari bumi, sedangkan 1 tahun mars
= 1,9 tahun bumi. Berat jenis rata-rata bumi ialah 5,52.
5. Bulan
Bulan merupakan satu-satuan satelit
bumi dan tidak memiliki atmosfer. Jarak bulan dengan bumi adalah 240 ribu mil=
384 ribu km dan bargaris tengah 2.160 mil atau 3,456 km. jarak terjauh bulan
dari pusat bumi 406.700 km dan jarak terdekatnya 356.400 km.
Pada permukaan bulan, terdapat
gunung-gunung dan dataran rendah seperti bumi. Namun lubang-lubang kepundannya
tampak besar-besar sampai ada yang bergaris tengah 8 km.
Oleh karena bulan tidak beratmosfer
maka raut permukaan bulan tetap abadi sebab tidak ada erosi. Tidak adanya
atmosfer dapat dibuktikan dengan tidak dibiaskannya sama sekali sinar bintang
yang datangnya dari belakang bulan ke bumi. Sinarnya merupakan pantulan sinar
matahari sehinga dengan pantulan itu
permukaan bulan dapat berubah-ubah. Perubahan penampakan bulan disebut fase.
Fase bulan terjadi karena bulan mengitari bumi (revolusi).
Ada delapan fase bulan, yakni :
a.
Fase
bulan baru, terjadi pada kedudukan dengan urutan matahari bulan-bumi (konjungsi)
b.
Fase bulan sabit, terjadi
pada kedudukan setelah konjungsi dan akan memasuki kedudukan kuartir
c.
Fase bulan setengah penuh, terjadi
pada kedudukan bulan-bumi tegak lurus pada matahari –bumi (kuartir)
d.
Fase bulan bungkuk, terjadi
pada kedudukan setelah kuartir dan akan memasuki kedudukan oposisi
e.
Fase bulan purnama, terjadi
pada kedudukan dengan urutan matahari bumi-bulan (oposisi)
f.
Fase bulan bungkuk, terjadi
pada kedudukan oposisi dan akan memasuki kedudukan kuartir
g.
Fase bulan setengah penuh, terjadi
pada kedudukan bulan bumi tegak lurus pada matahari-bumi
h.
Fase bulan sabit, terjadi
pada keadaan setelah kuartir dan akan memasuki kedudukan konjungsi.
Dalam kalender yang mendasarkan pada
peredaran bulan sebagai acuannya, tanggal diambil pada saat bulan baru atau
disebut bulan mati. Pada saat tersebut
bulan berada diantara bumi dan matahari sehingga tidak ada cahaya matahari yang
bisa dipantulkan bulan ke bumi. Kemudian, karena bulan bergerak mengelilingi
bumi, makin lama semakin banyak permukaan
bulan yang tampak disinari matahari., bulan mulai kelihatan sebagai
bulan sabit. Dan ini langsung sampai sekitar tanggal 7, yakni saat bulan dalam
keadaan setengah penuh. Antara tanggal 7 dan tanggal 15, permukaan bulan yang
disinari matahari semakin banyak. Keadaan ini disebut bulan bungkuk. Saat bulan purnama, yaitu
sekitar tanggal 14, bumi berada diantara bulan dan matahari. Pada kedudukan ini
bulan bersinar penuh, karena bulan berada persis di belakang bumi, apabila
dilihat dari matahari. Setelah bulan purnama berlangsung, bulan memasuki fase
bungkuk lagi, kemudian menjadi setengah penuh pad atangga 21, dan menjadi bulan
sabit lagi sampai bulan baru berikutnya. Perhitungan tahun menurut bulan
mengelilingi bumi disebut perhitungan qamariah (bahasa Arab, qamar = bulan).
Penanggalan Hijriah dasarnya adalah peredaran bulan mengelilingi bumi.
Perhitungan kapan mulai bulan baru dan kapan pula akhirnya bulan ramadhan bagi
umat islam menjadi sangat penting. Meningat pada bulan ramadhan umat Islam
berpuasa, kemudian setelah bulan Ramadhan berakhir, umat islam dilarang
berpuasa. Oleh sebab itu, pemeluk agama Islam harus
mengetahui secara tepat kapan mulai dan kapan berakhirnya bulan Ramadhan
tersebut. Perhitungan tahun menurut
peredaran bumi mengitari matahari disebut perhitungan Syamsiah (bahan arab,
Syam = matahari). Contohnya penanggalan Masehi.
a.
Gerhana bulan
Apabila
permukana bulan terkena oleh bayang-bayang bumi maka akan terjadi gerhana bulan dan bila bumi yang terkena bayangan
bulan maka terjadilah gerhana matahari.
Para ilmuwan
telah dapat memperhitungkan dengan akurat, kapan akan terjadi gerhana bulan,
tidak saja pada tahun berapa, tapi hari, tanggal, jam bahkan perhitungan
detiknya.
6. Planet Mars
Planet ini diberi nama sesuai dengan
nama Dewa Pernah orang Yunani, karena planet ini berwarna kemerah-merahan
seperti darah yang diduga tanahnya mengandung banyak besi oksigen. Pada
permukana planet ini didapatkan warna-warna hijau, biru dan sawo matang yang
selalu berubah sepanjang tahun.
Dugaan ini bertolak pada
kenyataan-kenyataan berikut ini : Berdasarkan
pengamatan melalui teropong dan foto, pada permukana Mars terdapat semacam
kanal (saluran atau dam air) yang sangat panjang dan lurus sekali. Kanal ini
menghubungkan bagian Mars yang tertutup salju dengan bagian yang panas. Bila
kanal ini buatan alam, apakah mungkin selurus itu? Mars tampaknya diselubungi
oleh atmosfer. Dugaan ini bertolak dari kenyataan bahwa permukaan Mars dari
waktu ke waktu selalu tampak berbah, baik berubah dalam bentuk atau gambar
maupun wa rnanya. Fenomena ini mengarah kepada adanya tumbuhan pada permukaanya
dan adanya awan yang menyelubungi seperti layaknya di bumi.
Penelitian
terakhir menunjukkan bahwa pada planet Mars terdapat uap air meskipun dalam
jumlah yang sangat kecil, tetapi para pakar lebih cenderung mengatakan bahwa
perubahan warna permukana planet disebabkan oleh angin pasir, bukan oleh
organisme.
Hal lain
yang menarik di planet ini adalah adanya dua buah bulan dan biasa disebut
dengan nama satelit.
Satelit yang
kecil diberi nama phobos. Satelit ini dekat dengan planet Mars dan hanya berjarak 3.700 mil
(dibandingkan dengan jarak bumi-bulan,
240 ribu mil). Garis tengah 10 mil (16 km). ia mengadakan revolusi mengelilingi
Mars dalam waktu 7 jam 39 menit, dan anehnya ia terbit dari barat, terbenam di
Timur. Phobos dalam satu hari Mars, terbit dan terbenam sebanyak 3 kali.
Satelit yang
besar dinamakan deimos. Satelit ini terbit ari timur dan terbenam di
sebelah barat setelah beberapa hari. Hal ini disebabkan karena revolusi satelit
Deimos hanya berbeda sedikit lebih cepat daripada
rotasi Mars.
Fakta lain
yang perlu dicatat tentang mars adalah :
a.
Jarak mars ke matahari adalah 1,52 AU;
b.
Bergaris
tengah 3.920 mil (setengah dari bumi);
c.
Bere volusi
1,9 tahun;
d.
Berotasi 24
hari 37 menit;
e.
Perlu pula
diketahui, bahwa menurut data yang dikirim oleh Mariner-4, di Mars tak ada
oksigen, hampir tak ada air sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung
banyak air, ternyata tak lebih dari lapisan salju yang sangat tipis. Ini pula
kiranya yang menjadi sebab, mengapa pada waktu tertentu kutub yang berwarna
putih itu lenyap dari pandangan mata.
7. Planet
Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya kita. Ia bergaris tengah
86.600 mil atau 138.560 km, mengadakan rotasi dengan cepat yaitu 10 jam
(bandingkan 24 jam untuk Bumi dan 247 hari untuk Venus). Jupiter tampak sebagai
bintang yang terang yang muncul di tengah malam.
Akibat berotasi dengan cepat, bagian ekuator lainnya menjadi sedikit mengembang
dan mebentuk sabuk yang jelas.
Berdasarkan analisis spektroskopis, planet ini mengandung gas metana dan amo niak dalam jmlah banyak, begitu juga gas hidrogen.
Albedonnya 0,44 Bercak kemerahan bergaris tengah 30.000 mil di bagian Selatan
(telah diketahui dari tahun 1831) diperkirakan adalah suatu kawah yang masih
hidup (karena warnanya berubah-ubah). Planet ini mempunyai 14 satelit atau
bulan.
Massa planet ini sangat besar, hampir 300 kali massa bumi dan gravitasinya,
yaitu 2,6 kali gravitasi bumi. Artinya, bila suatu benda di bumi beratnya 100
kg maka berat benda tersebut di JUPiter menjadi 260 kg. akibat selanjutnya, ia
memiliki daya tarik yang sangat kuat sehingga mampu menarik 12 satelit atau
bulan yang berukuran sangat besar. Dua diantaranya lebih besar daripada planet
Merkurius. Tiga darinya beredar berlawanan arah dengan sembilan lainnya.
Bulan-bulan tersebut memiliki lapisan atmosfer yang cukup tebal.
8. Planet
Saturnus
Planet terbesar kedua setelah
Jupiter ialah Saturnus, karena planet ini bergaris tengah 74.000 mil atau 118.
400 km dengan kecepatan rotasi yang sama dengan Jupiter. Planet ini juga
memiliki lapisan atmosfer yang terdiri dari gas
etan, amoniak dan hidrogen yang bersuhu rata-rata 1030
C, tetapi suhu pada permukaanya sangat rendah, yakni 2430 F.
walaupun demikian, massa jenisnya sangat kecil bila dibandingkan dengan air
yakni 0,75 g/cm3.
Yang paling menarik dari planet ini
ialah ditemukannya sabuk putih yang melilit ekuatornya dengan jarak dari
permukaan sejauh 7.000 mil sampai kurang lebih 37.000 mil. Sabuk ini berbentuk
pipih setebal 10 mil, dan berupa debu. Sabuk ini ternyata berputar mengelilingi
planet dengan kecepatan yang berbeda, sabuk bagian dalam jauh lebih cepat
daripada bagian luarnya. Sabuk atau cincin in I diduga berasal dari satelit
yang tidak pernah terbentuk, karena gaya ganggu Saturnus yang besar, akibat
letaknya yang terlalu dekat dengan Saturnus sehingga calon satelit itu menjadi
tidak stabil.
Saturnus mempunyai 10 satelit dan
yang terbesar ialah titan (besarnya
2 kali bulan-bumi). Phoebe yang bergerak berlawanan arah dengan
sembilan satelit lainnya, menunjukkan bahwa phoebe
bukan anak kandung saturnus. Keanehan phoebe dan sabuk raksasa itu memperkuat Teori Tidal.
Keanehan lainnya ialah sabuk Saturnus itu itu mengembang dan merapat pada
permukaan planet 15 tahun sekali.
9.
Planet Uranus
Planet ini ditemukan secara tak
sengaja oleh Herschel dan keluarga pada tahun 1781, ketika mereka
sedang mengamati Saturnus. Besarnya Uranus kurang dari setengah saturnus dengan
garis tengah 50. 560 km atau 4 kali bumi. Oleh karenanya, planet ini merupakan
planet pertama yang dapat ditangkap oleh teleskop, karena letaknya yang cukup
jauh dari matahari.
Uranus memiliki lima satelit.
Berbeda dengan planet lain, rotasi Uranus bergerak dari Timur ke Barat. Jarak
ke matahari adalah 2.860 juta km atau 19,2 AU, dan mengelilinginya dalam waktu
84 tahun. Kecepatan rotasi 10 jam 47 menit. Berdasarkan pengamatan pesawat Voyager pada bulan Januari 1986, Uranus memiliki 14
satelit. Sama seperti Venus, rotasinya berlawanan arah dengan rotasi bumi.
10. Planet
Neptunus
Neptunus ditemukan pada saat para
astronom mengamati planet baru Uranus yang orbitannya agak menyimpang dari
perhitungan. Berdasarkan Hukum Newton (gaya tarik menarik antara dua benda)
diperkirakan ada benda langit besar lain yang mempengaruhi orbit Uranus.
Ternyata pengaruh tersebut disebabkan adanya Neptunus yang merupakan planet
terbesar ketiga pad atahun 1846. Planet ini, jika dilihat dengan teleskop dari
bumi berwarna kebiru-biruan. Dari spektrum cahayanya, planet ini diketahui
mempunyai atmosfer yang sebagian besar terdiri dari gas metana.
Neptunus mempunyai dua satelit, satu
diantaranya disebut Triton.satelit Triton beredar berlawanan arah dengan
gerak rotasi Neptunus. Jarak ke matahari adalah 30,1 AU atau 4,470 juta km,
bergaris tengah 28.000 mil dan mengelilingi matahari dalam waktu 165 tahun
sekali putar.
11.
Planet Pluto
Pluto
merupakan planet terluar dari tata surya kita. Mulanya ornag tidak menyangka
bahwa ia adalah planet, karena sinarnya yang berkedip-kedip seperti bintang
. namun dengan pengamatan yang penuh
kesabaran akhirnya berkesimpulan bahwa ia adalah planet. Pluto ialah nama dewa
kegelapan ornag Yunani, karena warnanya yang tak terang akibat jauh dari
matahari. Pemberian nama itu berdasarkan kenyataan bahwa planet itu mendapat
sedikit sinar matahari, karena jaraknya dengan matahari 39,5 AU atau ± 5.811 juta km. suhu rata-rata pada
planet ini ialah 2200 C. Pluto tidak bersatelit.
Pluto
disebut juga sebagai transneptunus, ada dugaan planet ini merupakan bagian dari
satelit Neptunus yang terlepas. Hal itu disebabkan karena garis edarnya agak
berbeda dengan planet lain. Pada suatu saat, jaraknya sangat dekat dengan
matahari dibandingkan dengan Neptunus, pada saat lain lebih jauh; namun
rata-rata Plutolah yang terjauh.
C.
BENDA-BENDA LANGIT LAIN DAN TATA SURYA
1. Asteroida atau Planetoida
Pada tahun 1801, piazzi seorang
astronom Italia melalui pengamatan teleskopnya, menemukan benda langit yang
berdiameter 500 mil atau ± 900 km
(bulan berdiameter 2.160 mil atau 3.000 km) beredar mengelilingi matahari.
Pada masa ini, benda semacam itu
telah diketahui sebanyak ± 2.000 buah, berbentuk bulat-bulat
kecil, yang terbesar disebut ceres dengan diameter 750 km. benda-benda langit
yang terkecil yang bisa diamati adalah yang berdiamter 1 mil. Kelompok benda
langit ini disebut planetoida atau bkan planet untuk membedakannya dengan
sembilan planet utama yang telah dijelaskan tadi. Bila seluruh massa planetoida
ini dikumpulkan, jumlahnya tidak lebih dari 2% dari massa bulan.
2. Komet atau Bintang Berekor
Meskipun komet disebut sebagai
bintang berekor, komet bukan tergolong bintang alam dalam arti yang sebenarnya.
Komet merupakan anggota tata surya yang beredar mengelilingi matahari dan
menerima energinya dari matahari.
Komet sebenarnya merupakan kumpulan
bungkahan batu yang diselubungi oleh kabut gas. Diameter komet termasuk
selubung gasnya ± 100.000 km,
sedangkan diameter inti yang berupa bungkah-bungkah batu sebagian dipantulkan,
sedang lainnya berupa sinar ultra violet akan bereksitasi pad agas yang
menyelubungi komet. Akibat eksitasi ini akan terjadi resonansi atau fluoresce nsi, dan gas akan berpendar memancarkan cahaya.
Akibat tekanan cahaya matahari, gas pendar ini akan terdorong menjauhi matahari
maka terbentuklah ekor komet. Karena komet selalu menjauhi matahari maka jika
komet mendekati matahari, ekornya dibelakang dan di depan sewaktu menjauhinya.
3. Meteor
Meteor
adalah benda angkasa yang tidak mengeluarkan cahayanya sendiri, tetapi dia
bukan binatang. Jadi, semacam benda-benda planetoida yang mungkin saja datang
dari luar tata surya kita.
Meteor
berupa batu-batu kecil yang bergaris tengah antara 0,2-05 mm dan massanya tidak
lebih dari 1 gram. Meteor ini semacam debu angkasa yang bergerak dengan
kecepatan rata-rata 60 km/detik atau 60 x 60 x 60 km per jam.
4. Satelit
Satelit
merupakan pengiring planet. Satelit beredar mengelilingi planet dan
bersama-sama beredar mengelilingi matahari. Peredaran satelit mengelilingi
planet disebut gerak revolusi satelit. Disamping itu, satelit juga melakukan
gerak rotasi, yaiotu beredar mengelilingi sumbunya sendiri.
Pada
umumnya, arah rotasi revolusi satelit sama dengan arah rotasi dan revolusi
planetnya, yaitu dari Barat ke Timur kecuali
satelit dari planet Neptunus. Planet yang telah diketahui tidak
mempunyai satelit adalah Merkurius, Venus, maupun pluto.
Pluto merupakan satu satunya satelit dari planet
bumi. Kala rotasi bulan adalah satu hari, sedang kala revolusinya satu bulan. Karena kala rotasi
bulan sama dengan kala rotasi bumi, mengakibatkan permukana bulan yang
menghadap ke bumi selalu tetap.
Jarak antara bumi dengan bulan, kurang lebih 384.403 km dan merupakan
benda langit yang paling dekat terhadap bumi jika dibandingkan bumi, bulan
mempunyai ukuran :
a.
Massa bulan : 1/10 massa bumi
b.
Garis tengah
bulan : ¼ diameter bumi-3000 km
c.
Gravitasi
bulan : 1/6 gravitasi bumi.
BAB III
BUMI
Bumi
merupakan salah satu planet dari tata surya kita, dan tak ada satu pun diantara
planet-planet tata surya itu yang mempunyai kondisi yang memungkinkan adanya
kehidupan seperti di bumi. Dibawah ini merupakan penjelasan tentang Bumi.
A. Bumi
Sebagai Planet
Dahulu,
manusia menganggap bahwa bumi memiliki kedudukan yang sangat istimewa, karena
menganggap bahwa matahari yang mengitari bumi. Pandangan tersebut berubah saat
Copernicus mengemukakan teori heliosentris.
Meskipun sejak abad ke-18 manusia sudah menyadari bahwa bumi ialah sebuah
planet yang bergerak mengitari matahari, tetapi baru pada pertengahan abad
ke-20 kesadaran itu muncul dengan kuat, karena pada masa ini, penerbangan
pesawat ke ruang angkasa makin maju.
B.
Terbentuknya Bumi
Sejak 500
tahun yang manusia sudah mengetahui bahwa bumi itu bulat, apalagi di zaman sekarang, mudah saja untuk
mengetahui bahwa bumi itu bulat karena adanya penerbangan pesawat ke ruang
angkasa, dengan begitu dapat dibuat foto bahwa memang bumi itu bulat, namun
dengan pengamatan yang lebih teliti diketahui bahwa bumi agak sedikit pipih
pada kutubnya. Garis tengah antar kutub 7.900
mil, secara ekuatorial 7.923 mil (1 mil=1,6 km) dengan berat jenis 5,5 dan
beratnya 6,6 x 1021 ton.
Kelahiran bumi
Asal-usul bumi sama halnya dengan planet lain, mengenai perhitungan
penentuan umur lapisan bumi terdapat beberapa teori, antara lain :
Teori Sedimen
Pengukuran usia bumi didasarkan atas perhitungan tebalnya lapisan sedimen
yang membentuk batuan. Dengan mengetahui ketebalan lapisan sedimen rata-rata
yang terbentuk tiap tahunnya dan membandingkannya dengan tebal batuan sedimen
yang terdapat di bumi sekarang ini maka dapat dihitung umur lapisan tertua
kerak bumi, berdasarkan perhitungan semacam ini diperkirakan bumi terbentuk 500
juta tahun yang lalu.
Teori Kadar Garam
Pengukuran berdasarkan perhitungan kadar garam di laut. Dengan mengetahui
kadar garam tiap tahun, dan jika dibandingkan dengan dengan kadar garam saat
ini, bumi telah terbentuk 1.000 juta tahun yang lalu.
Teori Termal
Mengukur
usia bumi berdasarkan perhitungan suhu bumi, dengan mengetahui suhu bumi saat
ini maka ahli fisika bangsa Inggris ( Elfin ) memperkirakan perubahan bumi dari
batuan yang sangat panas menjadi batuan yang dingin seperti ini memerlukan
waktu 20.000 juta tahun.
Teori Radioaktivitas
Pengukuran usia bumi yang dianggap paling akurat ialah perhitungan
berdasarkan waktu peluruhan unsur-unsur radioaktif. Dalam perhitungan ini diprlukan
pengetahuan tentang waktu paruh unsur-unsur radioaktif.
Waktu paruh
adalah waktu yang dibutuhkan elemen radioaktif untuk meluruh atau mengurai
sehingga massanya tinggal separuh. Elemen radio aktif yang digunakan ialah
elemen yang memancarkan cahaya (invisible
light) yakni alpha, beta, dan gamma. Elemen ini berangsur-angsur meluruh
sehingga sifat radioaktifnya menjadi elemen radioaktif yang massanya menjadi
separuh (Drost, 1922).
Harry Hess,
memberikan dasar-dasar baru tentang kondisi benua yang bergerak-gerak. Benua
bukan hanyut ke sana ke mari seperti es terapung, tetapi tertanam kuat pada basalt dasar samudra. Dasar samudera yang baru didesak terus-menerus ke
atas dari astenosfer yang panas pada
pematang samudera. Pematang samudera merupakan bibir yang terbentuk pada dua
sisi celah dalam bumi yakni tempat bahan panas selubung bumi yang tertekan ke
atas.
Walaupun
batuan beku bagi manusia dirasakan sangat keras dan seakan bumi merupakan satu
kesatuan, namun sebenarnya terdiri dari lempengan tipis dan kaku seperti
cangkang telur yang retak.
Di bumi ada
enam lempengan utama sebagai berikut.
1. Lempengan
Amerika, terdiri dari Amerika Utara dan Selatan serta ½ dasar bagian barat
Samudra Atlantik.
2. Lempengan
Afrika, yang terdiri da Afrika dan sebagian samudera sekitarnya.
3. Lempengan
Eurasia, terdiri dari Asia, Eropa, dan dasar laut sekitarnya.
4. Lempengan
India, yang meliputi anak benua dan dasar samudera sekitarnya.
5. Lempengan
Australia, terdiri dari Australia dan samudera sekitarnya.
6. Lempengan
Pasifik, yang mendasari samudera Pasifik.
Lempengan-lempengan
tersebut setiap saat mengalami gerakan horisontal yang menimbulkan antara lain,
pemisahan benua seperti yang dikemukakan oleh Wegener. Sebagian akibatnya,
benua Amerika makin jauh dari benua Afrika, sedangkan benua Australia, karena
desakan oleh pematang tengah samudera sebelah selatannya
mengakibatkan benua itu makin mendekat dengan Indonesia.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa alam semesta mencakup keseluruhan benda-benda alam yang
terdiri dari galaxy, bintang-bintang, matahari, planet-planet, nabula dan
satelit-satelit. Yang dimana asal muasal benda alam itu sudah dinyatakan
kebenarannya melalui penelitian para ahli dan dibenarkan oleh Al-Qur’an.
B. SARAN-SARAN
1. Hendaknya kita
sebagai manusia harus bisa menikmatidan menjaga sebaik-baiknya segala sesuatu
yang telah tercipta (alam semesta beserta isinya).
2. Sebaiknya ilmu
pendidikan yang kita pergunakan tidak terlepas dari koridor keilmuan.
DAFTAR PUSTAKA
Darmodjo, Hendro dan Yeni. 2006. Materi Pokok Ilmu Alamiah Dasar.
Jakarta; Universitas Terbuka
http://www.gambar-gambar tata surya/bumi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar