Jakarta, Seks merupakan insting manusia sebagai makhluk untuk dapat melestarikan keturunan. Selain itu, seks juga memiliki banyak manfaat kesehatan asal dilakukan secara aman dengan pasangan sah. Uniknya, ternyata ada banyak pria yang menggunakan seks sebagai obat tidur.
Sebuah survei yang dilakukan di Australia menemukan bahwa hampir sepertiga pria di sana mengaku menggunakan seks sebagai cara yang paling ampuh agar dapat tidur di malam hari. Survei yang dilakukan terhadap lebih dari 1.000 orang ini menegaskan bahwa pria menganggap seks layaknya teh herbal, susu hangat atau mandi air panas.
Penelitian sebelumnya memang menegaskan bahwa pria cenderung tertidur setelah habis tenaganya untuk bercinta. Jika pria begitu sulit untuk jatuh tertidur, maka tidak demikian dengan wanita. Kebanyakan wanita dalam survei mengaku lebih suka meminum secangkir chamomile agar dapat tertidur pulas dibandingkan repot-repot bercinta.
Temuan itu dirilis untuk mendorong warga Australia berpartisipasi dalam program Sleep Debt Check, yaitu program yang diselenggarakan untuk membantu menghitung berapa banyak orang yang kurang tidur sekaligus memberikan informasi mengenai cara-cara meningkatkan kualitas tidur.
"Kita perlu tidur untuk membantu kita berfungsi dengan baik, secara mental maupun fisik. Jadi penting bagi warga Australia untuk mendapatkan tidur yang berkualitas," kata professor Gerard Kennedy seperti dilansirNews.com.au, Rabu (28/11/2012).
Prof Kennedy menjelaskan bahwa kebanyakan orang meremehkan dampak tidur pada kehidupannya sehari-hari. Di Australia sendiri, ada lebih dari tiga perempat penduduk yang mengaku mengalami gangguan tidur. Sebanyak 40 persen orang Australia juga tidur kurang dari 6 jam setiap malam.
"Membangun kebiasaan tidur yang baik dan memahami tingkat kesulitan tidur adalah langkah pertama untuk dapat tidur nyenyak," tambah prof Kennedy.
Survei juga menemukan ada beberapa hal yang membuat banyak orang terjaga di malam hari. Yang paling banyak adalah merisaukan tugas keesokan hari, yaitu dijawab oleh 40 persen peserta. Memikirkan masalah kekanan keuangan dijawab oleh 32 persen peserta dan stres kerja dijawab oleh 28 persen peserta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar