Makalah Agama
PENGARUH IMAN DALAM KEHIDUPAN
MANUSIA
DI
S
U
S
U
N
Oleh
:
Bayu
Nurhada (1115010208)
Almisri (0815010384)
Siti
Barona (1115010135)
Siti Rahma (1115010171)
Asrina (1115010066)
Purnama (1115010060)
FAKULTAS
EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS SERAMBI
MEKKAH
BANDA ACEH
2011
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan Puji dan sukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islam berhubungan tentang PENGARUH IMAN DALAM KEHIDUPAN
MANUSIA.
Dalam penulisan makalah ini
penulis banyak menghadapi kesulitan dan hambatan tetapi berkat dorongan dan
dukungan dari rekan-rekan oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga penulisan makalah ini
dapat diselesaikan.
Akhir kata semoga makalah ini
dapat berguna bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Namun
walaupun makalah ini selesai tentulah masih banyak kekurangan hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu
kritik dan saran yang mengarah kepada perbaikan isi makalah ini sangat
penulis harapkan.
Banda Aceh 15-05-2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
......................................................................................
DAFTAR ISI
.....................................................................................................
A. PENDAHULUAN
........................................................................................
1.1 Latar belakang ............................................................................................
1.2 Pokok
Masalah ............................................................................................
a. Pengertian
Iman .........................................................................................
b. Hubungan
Iman dan Islam
........................................................................
c. Rukun Iman
...............................................................................................
d. Sifat-
sifat Orang Yang Beriman
...............................................................
e. Manfaat
Iman Bagi Kehidupan .................................................................
f.
Hal-hal
yang dapat Meningkatkan Keimanan ..........................................
B.
PEMBAHASAN ..........................................................................................
1. Pengertian
Iman
........................................................................................
2. Hubungan
Iman dan Islam
........................................................................
3. Rukun Iman
..............................................................................................
4.
Sifat-
sifat Orang Yang Beriman
..............................................................
5. Manfaat
Iman Bagi Kehidupan
................................................................
6. Hal-hal
yang dapat Meningkatkan Keimanan
.........................................
C. PENUTUP
....................................................................................................
3.1 Kesimpulan ................................................................................................
3.2 Saran
..........................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA
.......................................................................................
A.
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dewasa
ini banyak sekali orang yang merasa diri-nya beriman, mereka juga hafal benar
arti dari kata iman. Namun, sesungguhnya mereka belum mengerti apa makna dari
iman itu, serta tingkahlaku dan perbuatan mereka tidak mencerminkan diri-nya
beriman.
Kami
mengambil materi pembahasan “ Pengaruh Iman dalam Kehidupan Manusia “, selain
sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam adalh untuk meluruskan dan
memperbaiki konsep iman yang belum sempurna.
2. Pokok Masalah
a.
Pengertian
Iman
b.
Hubungan
Iman dan Islam
c.
Rukun Iman
d.
Sifat-
sifat Orang Yang Beriman
e.
Manfaat
Iman Bagi Kehidupan
f.
Hal-hal
yang dapat Meningkatkan Keimanan
B.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Iman
Secara bahasa , iman berarti membenarkan (tashdiq), sementara menurut istilah
adalah ”mengucapkan dengan lisan, membenarkan dalam hati dan mengamalkan
dalam perbuatannya”. Adapun iman menurut pengertian istilah yang sesungguhnya
ialah kepercayaan yang meresap kedalam hati, dengan penuh keyakinan, tidak
bercampur syak dan ragu, serta memberi pengaruh bagi pandangan hidup, tingkah
laku dan perbuatan sehari- hari.
Kata Iman di dalam al-Qur’an digunakan untuk arti yang bermacam- macam. Ar-
Raghib al- Ashfahani, Ahli Kamus Al- Qur’an mengatakan bahwa kata iman didalam
al- Qur’an terkadang digunakan untuk arti iman yang hanya sebatas di
bibir saja padahal hati dan perbuatanya tidak beriman, terkadang digunakan
untuk arti iman yang hanya terbatas pada perbuatan saja, sedangkan hati dan
ucapannya tidak beriman dan ketiga kata iman terkadang digunakan untuk arti
iman yang diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam
perbuatan sehari- hari.
~ Iman dalam arti semata-mata ucapan dengan lidah
tanpa dibarengi dengan hati dan perbuatan dapat dilihat dari arti QS.
Al-Baqarah, 2 :8-9,yaitu:
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ
ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَبِٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ وَمَا هُم بِمُؤۡمِنِينَ
يُخَـٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَمَا يَخۡدَعُونَ إِلَّآ
أَنفُسَهُمۡ وَمَا يَشۡعُرُونَ
“ Dan diantara manusia itu ada orang yang mengatakan
:” Kami beriman kepada Allah dan hari Akhirat, sedang yang sebenarnya mereka
bukan orang- orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan menipu
orang-orang yang beriman, tetapi yang sebenarnya mereka menipu diri sendiri
dan mereka tidak sadar.
~ Iman dalam arti hanya perbuatannya saja yang
beriman, tetapi ucapan dan hatinya tidak beriman., dapat dilihat dari QS. An-
Nisa, 4: 142:
إِنَّ ٱلۡمُنَـٰفِقِينَ
يُخَـٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَهُوَ خَـٰدِعُهُمۡ وَإِذَا قَامُوٓاْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ
قَامُواْ كُسَالَىٰ يُرَآءُونَ ٱلنَّاسَ وَلَا يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ إِلَّا
قَلِيلاً۬
“ Sesungguhnya orang-orang munafik (beriman palsu)
itu hendak menipu mereka. Apabila mereka berdiri mengerjakan sembahyang,
mereka berdiri dengam malas, mereka ria (mengambil muka) kepada manusia dan
tiada mengingat Allah melainkan sedikit sekali”.
~ Iman dalam arti yang ketiga adalah tashdiqun bi
al-qalb wa amalun bi al-jawatih, artinya keadaan dimana pengakuan dengan
lisan itu diiringi dengan pembenaran hati, dan mengerjakan apa yang
diimankannya dengan perbuatan anggota badan. Contoh iman model ini dapat
dilihat dalam QS. Al- Hadid, 57:19:
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱللَّهِ
وَرُسُلِهِۦۤ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلصِّدِّيقُونَۖ وَٱلشُّہَدَآءُ عِندَ
رَبِّہِمۡ لَهُمۡ أَجۡرُهُمۡ وَنُورُهُمۡۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَڪَذَّبُواْ
بِـَٔايَـٰتِنَآ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ أَصۡحَـٰبُ ٱلۡجَحِيمِ
“ Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya, mereka itu adalah orang- orang yang Shiddiqien”.
Berdasarkan informasi ayat-ayat tersebut dapat diketahui bahwa di dalam al-
Qur’an kata iman digunakan untuk tiga arti yaitu iman yang hanya sebatas pada
ucapan, iman sebatas pada perbuatan, dan iman yang mencakup ucapan. Perbuatan
dan keyakinan dalam hati.
2. Hubungan Iman dan Islam
Kata islam sebagaimana diketahui berasal dari kata aslama yuslimu islaman yang
artinya berserah diri, patuh dan tunduk kepada Allah. Orang yang melakukan
demikian selanjutnya disebut muslim.
Menurut Al-qur’an, iman bukan semata-mata suatu keyakinan akan benarnya
ajaran yang diberikan, melainkan iman itu sebenarnya menerima suatu ajaran
sebagai landasan untuk melakukan perbuatan. Al-qur’an dengan tegas memegang
taguh pengertian seperti ini, karena menurut Al-qur’an walaupun setan dan
malaikat itu sama-sama adanya, namun beriman kepada malaikat acap kali
disebut sebagai bagian dari rukun iman, sedang terhadap setan orang
diharuskan mengafirinya.
Hal ini misalnya terlihat pada ayat:
لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ
تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ
بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لَا انْفِصَامَ لَهَا
وللَّهَِ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki ) agama (islam); sesungguhnya
telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu
barangsiapa yang ingkar kepada thagut dan beriman kepada Allah, maka
sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak
akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Jadi manusia yang bertaqwa harus bisa meraih dan menyeimbangkan antara iman
dan islam. Karena diantara keduanya terdapat perbedaan diantaranya sekaligus
merupakan identitas masing-masing. Iman lebih menekankan kepada segi
keyakinan dalam hati, sedangkan islam merupakan sikap untuk berbuat dan
beramal.
3. Rukun Iman
Secara harfiah kata rukun berarti berdampingan, berdekatan, bersanding,
bertempat tinggal bersama atau kekuatan. Dalam ilmu fiqih rukun sering
diartikan suatu perbuatan yang mengesahkan suatu kegiatan dan perbuatan
tersebut termasuk dari kegiatan tersebut.
Allah berfirman dalam QS. Al- Baqarah,2 : 177,yaitu:
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا
وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ
بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ
“ Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan
barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah
beriman kepada Allah, Hari kemudian, Malaikat-malaikat, Kitab- kitab,
Nabi-nabi….”
Didalam ayat tersebut disebutkan rukun iman itu ada lima, yaitu beriman
kepada Allah, Hari kemudian, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab,
Nabi-nabi. Disitu tidak disebutkan rukun iman yang ke enam, yaitu
beriman kepada qada dan qadar.
4. Manfaat Iman Bagi Kehidupan
Ø Iman dapat menimbulkan
ketenangan jiwa
Ø Iman akanmenimbulkan rasa
kasih saying kepada sesama dan akan meningkatkan tali persaudaraan dengan-Nya.
Ø Iman akan membebaskan jiwa
manusia dari kekuasaan orang lain
Ø Iman yang hakiki itu dapat
menimbulkan jiwa keberanian dan ingin terus maju karena membela kebenaran.
Ø Iman yang disertai dengan amal
shaleh dapat menjadi kunci dibukakannya kehidupan yang baik, adil dan makmur.
Ø Orang yang beriman akan
diberikan kekuasaan dengan mengangkatnya sebagai khalifah di muka bumi.
Ø Orang yang beriman akan
mendapat pertolongan dari Allah.
Ø Iman akan membawa terbukanya
keberkahan di langit dan bumi.
5. Sifat-sifat Orang yang Beriman
1. Teguh pendirian / tidak mudah
terpengaruh dalam keadaan apapun dan tidak lemah karena cobaan.
2. Tegas dalam mengambil sikap dan
mudah menerima nasehat.
3. Senang mencari dan menambah
ilmu.
4. Selalu merasa khawatir dan
takut jangan-jangan amal soleh yang dikerjakannya belum cukup untuk bekal
menghadap kehadirot Allah sehingga mempunyai semangat yang tinggi untuk lebih
banyak beramal.
5. Sederhana dan selalu menjaga
kebersihan.
6. Hal-hal yang dapat Meningkatkan Keimanan
1.
Ilmu,
yaitu dengan meningkatkan ilmu tentang mengenal Allah SWT seperti makna dari
nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan perbuatan-perbuatan-Nya. Semakin tinggi
ilmu pengetahuan seseorang terhadap Allah dan kekuasaan-Nya, maka semakin
bertambah tinggi iman dan pengagungan serta takutnya kepada Allah SWT.
2.
Merenungkan
ciptaan Allah, keindahannya, keanekaragaman-Nya, dan kesempurnaan-Nya. Maka
kita akan sampai pada kesimpulan : Siapa yang merancang, menciptakan dan
mengatur semua ini ? Jawabannya hanya Allah.
3.
Senantiasa
menuingkatkan ketaqwaan dan meninggalkan maksiat kepada-Nya
C. PENUTUP
1.
Kesimpulan
Setelah kita membaca dan membahas Konsep Iman kita
akan mengetahui apa yang dimaksud iman itu ? Apa manfaatnya bagi kita ? Dan
bagaimana kita meningkatkan keimanan kita ? Iman itu adalah keyakinan
kita,adalah apa yang kita percaya,adalh pondasi bagi kehidupan kita.
2. Saran
Layaknya sifat seorang muslim yang beriman, adalah
ia yang mudah menerima nasehat dan senang mencari serta menambah ilmu.
Dapatlah makalah ini dijadikan sebagai salah satu acuan dalam kehidupan kita
sehari-hari karena di dalamnya ada ilmu serta nasehat-nasehat yang insyaallah
dapat berguna di dunia maupun di akhirat.Amiin…
DAFTAR PUSTAKA
Hafidudin,Didin.2005.Pendidikan
Agama Islam untuk Perguruan Tinggi.Syaamil.Bandung
Azra,
Azyumardi. 2008. Kajian Tematik Al-Qur’an tentang Ketuhanan. Angkasa.
Bandung.
http://padepokankibuyut.wordpress.com/kumpulan-tulisan/islam-iman-dan-ihsan-sebagai-trilogi-ajaran-ilahi/
|
guddd
BalasHapus